Perundungan di Dunia Maya, Bagaimana Cara Bedakan Bullying dan Bercanda?

iaminkuwait.com, JAKARTA – Seiring dengan meningkatnya penggunaan Internet, cyberbullying pun semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Cyberbullying atau penindasan maya adalah penindasan yang sering dilakukan melalui teknologi digital seperti media sosial, pesan teks, atau email.

Hal ini dimaksudkan untuk menyakiti, mengintimidasi atau mempermalukan orang lain. Penindasan siber dapat terjadi di media sosial, platform perpesanan, dan bahkan platform game. Melalui cyberbullying, penjahat berusaha mengintimidasi, membuat marah, atau mempermalukan orang-orang yang menjadi sasarannya.

Dilancarkan dari unicef.org, banyak contoh perilaku bullying di media sosial (medsos) antara lain menyebarkan kebohongan atau mengunggah foto atau video seseorang di media sosial;

Mengirim pesan, gambar, atau video yang berbahaya dan menyinggung; Atau ancaman melalui platform perpesanan

Meniru identitas seseorang dan mengirimkan pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka atau melalui akun palsu. Penindasan tatap muka dan penindasan maya sering kali berjalan beriringan. Namun, penindasan maya meninggalkan jejak digital.

Bagaimana Anda membedakan antara pelecehan dan pelecehan?

Semua teman saling mengolok-olok, tetapi terkadang sulit untuk mengetahui apakah seseorang sedang bercanda atau mencoba menyakiti Anda, terutama saat online. Terkadang mereka akan tertawa dan berkata “bercanda saja” atau “jangan dianggap serius”.

Namun, jika Anda merasa kesakitan atau merasa orang lain menertawakan Anda, berarti lelucon tersebut sudah keterlaluan. Jika dia melanjutkan setelah Anda meminta orang tersebut untuk berhenti dan Anda masih merasa nyaman dengan hal tersebut, itu mungkin merupakan pelecehan.

Ketika penindasan terjadi secara online, hal ini dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari orang lain, termasuk orang asing. Di mana pun hal itu terjadi, jika Anda tidak puas dengan hal itu, Anda tidak perlu menanggungnya.

Sebut saja apa pun yang Anda inginkan, jika Anda merasa tidak enak dan pelecehan tidak berhenti, ada baiknya mencari bantuan. Menghentikan cyberbullying bukan hanya tentang memanggil para pelaku intimidasi, namun juga tentang mengakui bahwa setiap orang berhak dihormati secara online dan di dunia nyata.

Apa dampak dari penindasan maya?

Saat cyberbullying terjadi, Anda bisa merasa diserang di mana saja, bahkan di rumah Anda sendiri. Rasanya tidak ada jalan keluar. Dampaknya dapat bertahan lama dan dapat mempengaruhi seseorang dalam berbagai cara:

1. Emosional: merasa sedih, malu, bodoh, bahkan takut atau marah.

2. Secara fisik: merasa malu atau kehilangan minat pada hal yang disukai.

3. Secara fisik : mengalami gejala seperti mudah lelah (insomnia), atau sakit perut dan sakit kepala.

Ditertawakan atau dilecehkan dapat menghalangi orang untuk bersuara atau mencoba menyelesaikan suatu masalah. Dalam kasus ekstrim, cyberbullying bahkan bisa menyebabkan orang melakukan bunuh diri. Penindasan siber dapat memengaruhi kita dalam banyak cara. Namun, hal ini dapat diatasi dan masyarakat dapat memperoleh kembali kepercayaan diri dan kesehatannya.

Bagaimana cyberbullying dapat mempengaruhi kesehatan mental?

Saat Anda mengalami cyberbullying, Anda mungkin mulai merasa malu, stres, cemas, dan tidak aman dengan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain tentang Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda menarik diri dari teman dan keluarga, berpikir negatif dan berbicara pada diri sendiri, merasa bersalah atas hal-hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan, atau merasa dihakimi. Sakit kepala, mual, atau sakit perut juga sering terjadi.

Anda mungkin kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya Anda sukai dan merasa terisolasi dari orang-orang yang Anda cintai dan percayai. Hal ini dapat menyimpan perasaan dan pikiran negatif yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda.

Putus sekolah adalah konsekuensi umum dari cyberbullying dan dapat memengaruhi kesehatan mental generasi muda yang beralih ke zat-zat seperti alkohol dan obat-obatan terlarang atau perilaku kekerasan untuk mengatasi rasa sakit emosional dan fisik mereka. Berbicara dengan teman terpercaya, anggota keluarga, atau konselor sekolah dapat menjadi langkah pertama untuk mendapatkan bantuan.

Dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental bisa berbeda-beda tergantung media yang digunakan. Misalnya, perundungan melalui pesan teks atau gambar atau video di media sosial terbukti berbahaya bagi generasi muda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *