iaminkuwait.com, KENDAL – Beurer GmbH membuka pabriknya di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2024). Ini merupakan pabrik Beurer pertama di Asia Tenggara dan kedua di benua Asia setelah China.
Dalam sambutannya pada peresmian tersebut, CEO Beurer GmbH, Marco Bühler, mengatakan pembukaan pabrik di Indonesia merupakan sebuah langkah besar. “Kami telah berekspansi ke Tiongkok dan Asia, dan kami hadir di Indonesia sebagai pasar baru, dengan tempat bekerja yang baru,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ada banyak alasan mengapa perusahaannya memutuskan berinvestasi di Indonesia. Pertama, manfaat ekonomi. Negara besar dengan pasar besar, kata Bühler.
Lebih lanjut, Bühler mengatakan jika dibutuhkan sumber daya manusia, tidak sulit bagi perusahaannya untuk merekrut tenaga kerja lokal. “Sangat mudah untuk mendapatkan orang-orang terbaik untuk berbisnis di sini,” katanya.
PT Beurer Indonesia Technology diperkirakan akan mempekerjakan 50 hingga 100 karyawan lokal. Selain alasan tersebut, Bühler juga mengatakan bahwa nilai-nilai perusahaannya erat kaitannya dengan Pancasila. “Kami adalah bisnis keluarga. Kami sangat percaya pada nilai-nilai. Indonesia telah menuangkan nilai-nilainya dalam lima prinsip konstitusi, Pancasila,” ujarnya.
Ia menambahkan, penghormatan terhadap keberagaman, kesetaraan, perdamaian, dan keadilan adalah nilai-nilai yang dijunjung Beurer. “Selain kepentingan ekonomi dan nilai-nilai bersama, alasan ketiga datang ke sini adalah dukungan besar dari pemerintah Indonesia,” kata Bühler.
Bühler mengatakan, sebelum membuka pabriknya di Kendal, Beurer sudah lebih dulu meluncurkan produknya di Indonesia. “Kami sudah beberapa tahun punya distributor besar. Sekarang dengan pabrik ini, kami putuskan untuk membentuk tim penjualan. Saya kemarin di Jakarta untuk membuka kantor penjualan di World Trade Center,” ujarnya.
Bühler mengatakan, ke depan produk kesehatan yang diproduksi di Kendal tidak hanya dijual di pasar lokal, tapi juga diekspor. “Dari sini kami berlayar langsung ke Polinesia, Amerika Serikat, dan Timur Tengah,” kata Bühler.