iaminkuwait.com, LONDON – Manajer Mauricio Pochettino mengungkapkan kekhawatirannya akan dipecat saat Chelsea kalah 4-2 dari Wolves di Stamford Bridge pada Februari. Saat itu dia yakin manajemen kerah biru akan memecatnya.
“Saya pikir setelah pertandingan melawan Wolves,” kata Pochettino, seperti dilansir AFP, Sabtu (18/5/2024).
Kalah di kandang sendiri adalah momen yang sulit. Saat itu, ketika Anda menjadi pelatih, Anda merasa terisolasi, kata mantan pelatih Tottenham dan PSG itu.
Pochettino mengakui kariernya berada di bawah tekanan akibat penampilan Chelsea yang tidak konsisten, meski berhasil membawa The Blues ke final Piala Liga Inggris (kemudian dikalahkan Liverpool) dan final Piala FA yang mengakhiri kekalahan Manchester City.
“Saya merasa semua orang menganggap saya bersalah atas sesuatu yang tidak saya ketahui,” katanya.
“Kami (pelatih) merasa lebih sedih dari perkiraan kami akan dipecat. Itu adalah situasi yang tidak adil. Itu adalah situasi yang tidak pantas kami terima,” tambah Pochettino.
Namun Chelsea berhasil bangkit dalam beberapa pekan terakhir. The Blues hanya butuh hasil imbang melawan Bournemouth, Minggu (19/5/2024) untuk mengamankan kualifikasi Liga Europa musim depan.
Namun, Pochettino menyatakan bahwa tujuannya adalah lolos ke Liga Champions, dan bukan hanya Liga Europa, yang menurutnya merupakan kompetisi lapis kedua Eropa. “Itu tidak cukup bagi kami,” kata Pochettino.
“Kami tidak akan merayakannya. Kami tidak akan berfoto untuk merayakan tempat kelima atau keenam. Itu tidak cukup bagi klub.”