PPNP Dorong Kelompok Wanita Tani Ubah Daun Ubi Kayu Jadi Dendeng

iaminkuwait.com, PAYAKUMBUH — Kampus Politeknik Pertanian Negeri (PPNP) Payakumbuh dan Universitas Riau mendorong pemberdayaan masyarakat melalui inovasi produksi olahan daun singkong. Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Wirajaya di Distrik Harau, Wilayah Limapuluh Kota, tim mengolah daun singkong menjadi kotoran sapi.

“Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memperkuat kerjasama masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian anggota KWT Wirajaya melalui inovasi dan peningkatan nilai bidin. Produk pangan lokal seperti daun rumput akan dikeringkan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi”, jelas Tety . Desrita Handayani , selaku ketua rombongan pada acara ini.

Tim KWT Wirajaya dan anggota yang mengikuti kegiatan penyuluhan pengabdian masyarakat ini merupakan kerjasama dua instansi besar yaitu Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh dan Universitas Riau (UNRI).

Clara Yolandika, selaku dosen program Agribisnis dan Perikanan UNRI yang merupakan salah satu tim anggota PkM, menyatakan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan sebagai bagian dari misi kampus untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. komunitas.

Kegiatan ini dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2024 dan meliputi tiga kegiatan yaitu penyuluhan, pelatihan dan evaluasi kerja. “Kami yakin melalui acara ini kita dapat melahirkan anggota KWT Wirajaya yang kreatif, inovatif dan mandiri,” ujar Dedeh Kurniasih selaku promotor acara ini.

Tim KWT dan anggota mengikuti pelatihan pembuatan Dendeng Daun Singkong dan Rendang Sanjay yang diberikan oleh KWT TBA.

Presiden Gapoktan, Ahmad Tapri Nasution, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini, dengan harapan kolaborasi antara akademisi, petani, dan pemerintah dapat menciptakan inovasi-inovasi baru dan berkelanjutan di sektor pertanian.

“Kami melihat potensi program ini dalam meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat pedesaan. Inovasi pengolahan daun singkong ini merupakan langkah awal menuju kemandirian ekonomi yang lebih besar,” kata Ahmad.

Anggota KWT Wirajaya mengikuti pelatihan pengemasan dan pemasaran digital. Selain melibatkan guru, sebagai bentuk kemandirian belajar, kegiatan ini juga melibatkan empat siswa yaitu Adrianisa Ramhadola (prodi TPTP), Ahmad Faiz (prodi TPTP), Yanda Bhinneka (prodi TRP) dan Melya Yensi Tama (Prodi TPTP).

“Kegiatan yang kami ikuti termasuk dalam beberapa mata kuliah terkait pemasaran digital, pengolahan pangan, dan konsultasi pertanian,” kata Faiz, ketua badan mahasiswa.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Wirjaya merupakan kelompok tani yang berada di Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak yang berdekatan dengan kampus Politani.  Petani/peternak merupakan mata pencaharian masyarakat, singkong merupakan salah satu jenis bahan pangan yang banyak ditanam di daerah ini, seperti singkong maka daun singkong juga banyak.

“Namun daun singkong dalam jumlah banyak tidak membawa nilai ekonomi yang tinggi karena harganya yang murah. Bagus sekali kalau daun singkongnya dijadikan daging sapi,” kata Zulpadli Hutapea dan Yulia Harifa, ahli yang turut membantu masyarakat saat itu. tindakan.

Seluruh rangkaian diikuti oleh anggota KWT Wirajaya yang dipimpin oleh Wasirah, mulai dari penyuluhan menghargai pangan lokal, pelatihan pembuatan daun singkong dan rendang sanjay, serta pelatihan pemasaran digital. Guru memperkenalkan teknik pengolahan yang dapat mengubah daun singkong yang tadinya dianggap sebagai komoditas, menjadi produk bernilai tambah berupa daging sapi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dirjen APTV, PPNP dan UNRI yang telah memberikan pelatihan kepada kami. Program ini sangat bermanfaat bagi kami dan kami berharap setelah berakhirnya program ini kami akan terus memimpin untuk pembangunan yang akan datang .

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *