Psikiater Bagikan Teknik Distraksi untuk Kendalikan Emosi

Republik. Orang yang sehat mental adalah orang yang mampu mengelola emosinya

“Teknik distraksi bisa kita gunakan untuk mengurangi intensitas emosi, kemudian memikirkan tindakan tindak lanjut yang proporsional tergantung masalahnya,” kata Gina saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Gina menjelaskan, orang yang sehat mental adalah orang yang bisa merasakan emosinya dan menyikapinya dengan tepat. Oleh karena itu, setiap orang harus belajar mengendalikan emosinya agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain

Dia mengatakan teknik pengalih perhatian yang paling umum digunakan melibatkan penggantian atau penggantian keinginan untuk melepaskan emosi dengan metode yang tidak terlalu berbahaya.

Ketika seseorang mengalihkan hasratnya, emosinya tersalurkan ke cara yang lebih menyenangkan, seperti mendengarkan musik, bermain dengan hewan peliharaan, berjalan-jalan, berolahraga, memasak, dan sebagainya. Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan seseorang dapat merasa lebih rileks dan mampu menghadapi perasaannya dengan lebih jelas.

Selain itu, ada cara lain yaitu penguatan, dimana seseorang bertindak berlawanan dengan keinginan yang dirasakannya Misalnya ketika merasa marah, seseorang yang sangat ingin mendekati objek kemarahannya akan memaksakan diri untuk menundanya.

“Misalnya menunggu sepuluh menit baru masuk. Dengan begitu, kita berharap masyarakat punya kesempatan untuk berpikir terlebih dahulu,” ujarnya.

Gina menambahkan, wajar jika seseorang merasa tertekan dan tidak nyaman saat menghadapi kesulitan.

Namun, setiap orang harus belajar mengenali emosi yang muncul, merasakannya, dan mengolahnya

Psikiater Departemen Kesehatan Jiwa RSCM FKUI mengatakan, emosi yang tidak menyenangkan dirasakan, misalnya sedih, cemas, takut, atau marah. Menurutnya, seringkali orang bereaksi terhadap perasaannya dan ingin segera membuangnya

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengakui bahwa Anda sedang mengalami suatu emosi, lalu luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan berpikir, lalu putuskan apa yang ingin Anda lakukan selanjutnya.

“Bantuan profesional diperlukan ketika emosi tidak terkendali, meledak-ledak atau berlangsung lama, dan mengganggu aktivitas sehari-hari atau menjadi berbahaya, seperti merugikan diri sendiri atau orang lain,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *