iaminkuwait.com JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan pupuk bersubsidi hanya dapat dibeli di kios Pupuk Lengkap (KPL) resmi di wilayah masing-masing dan tidak dapat dibeli oleh petani yang tidak terdaftar dalam Kelompok Kebutuhan Definitif. Program (RDKK).
“Pupuk bersubsidi hanya dapat dibeli di toko resmi yang diperuntukkan bagi kelompok ternak setempat, dan hanya dapat dibeli dari peternak yang memenuhi standar yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022,” kata Jenderal Pupuk Indonesia Wilayah 2. Manajer Ro Eddy Andri. Vismono Jakarta, Sabtu (20 April 2024).
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Pamant) Nomor (10) Tahun 2022 bagi petani penerima pupuk subsidi, pengolahannya terkait tata cara penetapan harga eceran pupuk bersubsidi sektor pertanian.
Sesuai aturan, petani yang dapat menerima subsidi pupuk adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani yang terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan), mempunyai lahan usaha maksimal dua hektar, dan memiliki kartu tani (untuk beberapa kabupaten, ). .
Selain itu, nasi Jagung kedelai bawang putih, Cabai kopi, Ia menambahkan, sembilan komoditas seperti tebu dan kakao sudah terdaftar jaminan petani.
Artinya, petani yang bekerja di luar komoditas tersebut tidak lagi berhak menerima subsidi pupuk, jelasnya.
Sebaran Sulawesi Selatan.
Untuk petani di Sulawesi Selatan (Sulsel), Eddy mengatakan pemerintah memutuskan untuk menyalurkan subsidi pupuk sebanyak 417.637 ton pada tahun 2024 yang diperuntukkan bagi 24 kabupaten/kota.
Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk untuk wilayah Sulsel hingga 19 April 2024 sebanyak 136.282 ton, meliputi urea sebanyak 84.142 ton dan NPK sebanyak 52.140 ton.
Berdasarkan realisasinya, Pupuk Indonesia mampu menyalurkan pupuk sebanyak 133.738 ton yang didukung komponen 80.653 ton dan NPK sebanyak 53.085 ton di Sulawesi Selatan. Angka tersebut setara dengan 32 persen dari total alokasi tahun 2024.
Petani terdaftar yang ingin membeli pupuk bersubsidi diingatkan bahwa mereka dapat melakukannya secara online melalui aplikasi i-Pubers (integrasi pupuk bersubsidi).
1 Februari Pada tahun 2024, implementasi i-Pubers akan mencapai 100 persen secara nasional dan akan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh Indonesia.