iaminkuwait.com, JAKARTA — PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pada tahun ini menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebanyak 270.312 ton, pupuk NPK Phonska bersubsidi sebanyak 79.303 ton, dan pupuk khusus Formula Ning sebanyak 15.749 ton.
“Memasuki musim tanam kedua, Pupuk Kaltim akan terus berupaya memenuhi janjinya untuk menjamin kualitas pupuk terbaik dan pasokan pupuk yang cukup bagi petani Indonesia,” kata CEO Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, dalam keterangannya di Bontang, Minggu ( Februari). 26). /5/2024).
Pihaknya juga memberikan pupuk urea tanpa subsidi sebanyak 450.437 ton dan NPK tanpa subsidi sebanyak 18.579 ton. Jumlah tersebut cukup mencapai batas aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada triwulan III tahun 2024.
Ia mengatakan, stok pupuk tersebut akan didistribusikan ke berbagai wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh wilayah Sulawesi.
“Kami tidak hanya memastikan ketersediaan stok, tapi juga berkomitmen mengawal penyaluran pupuk bersubsidi melalui inovasi dan teknologi,” kata Budi.
Pihaknya menggunakan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Distribusi (DPCS) untuk memantau pendistribusian pupuk bersubsidi secara real time yang dilengkapi dengan sistem peringatan dini untuk memperingatkan jika stok di daerah habis.
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi dengan aktif berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai aktor politik, Unit Pelaksana Keamanan Pelabuhan (KP3), kepolisian, dan pemerintah daerah setempat.
Perusahaan juga melakukan audit secara berkala untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi dan memperluas teknologi Retail Management System (RMS) di tingkat ritel untuk memantau stok dan transaksi pupuk secara efisien dan transparan.
Hingga Mei 2024, Pupuk Kaltim telah menyalurkan Urea subsidi sebanyak 279.737 ton, NPK Phonska sebanyak 37.365 ton, dan NPK Formula Khusus subsidi sebanyak 5.555 ton.
Angka tersebut masing-masing mencakup 86 persen, 83 persen, dan 50 persen dari total target penyaluran pupuk bersubsidi perseroan pada tahun ini.
Selain penyaluran pupuk, Pupuk Kaltim juga mendukung peningkatan kesejahteraan petani Indonesia melalui penciptaan ekosistem dan dukungan berkelanjutan melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR).
Budi mengatakan, program tersebut merupakan sarana edukasi bagi petani untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk bersubsidi. Hingga April 2024, sudah ada 23 ribu petani yang mengikuti program ini.
“Melalui program MAKMUR, Pupuk Kaltim dapat membangun kemandirian petani untuk menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman, sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan produktivitas petani yang berdampak pada perekonomian Indonesia,” ujarnya.