iaminkuwait.com, JAKARTA — Krisis quarter-life dapat terjadi pada generasi muda di usia pertengahan hingga akhir 20-an dan awal 30-an. Siapa pun yang mengalaminya mungkin mengalami kecemasan, keraguan diri, dan perasaan tidak memiliki arah.
Terapis kecemasan klinis bersertifikat Carrie Howard percaya bahwa krisis seperempat kehidupan sebenarnya adalah bagian normal dari perkembangan seseorang. Ini bisa menjadi waktu penemuan diri dan eksplorasi yang mendukung pertumbuhan pribadi.
“Orang dewasa muda pada dasarnya diberitahu bahwa ini adalah saat terbaik dan paling menyenangkan dalam hidup mereka. Ketika kenyataan hidup tidak sebaik yang mereka pikirkan, hal itu dapat menyebabkan banyak stres dan kecemasan,” kata Howard. Halaman Pikiran Baik, Jumat (19/4/2024).
Howard menjelaskan, para ahli meyakini ada dua jenis utama masalah quarter-life, yaitu gembok dan gembok. Krisis yang terkunci seperti ini menunjukkan rasa kewajiban untuk terus memainkan peran, meskipun Anda tidak puas dengan peran tersebut. Di sisi lain, gangguan keterikatan melibatkan perasaan acuh tak acuh ketika tujuan yang diinginkan tidak tercapai.
Namun, pengalaman setiap orang terhadap masalah ini berbeda-beda, sehingga kondisi tersebut memanifestasikan dirinya dengan cara yang berbeda-beda. Menurut Howard, kekhawatiran umum yang dihadapi kaum muda adalah mereka masih belum memiliki gambaran yang jelas tentang siapa diri mereka.
Beberapa orang dewasa muda berjuang untuk menemukan makna, tujuan, dan rasa memiliki dalam hidup. Sejumlah orang bernama Howard telah berjuang melawan depresi dan frustrasi dalam hidup ketika hidup tidak seperti yang mereka kira.