iaminkuwait.com, JAKARTA – Satria Muda (SM) Pertamina merayakan hari jadinya yang ke-31 pada 28 Oktober dengan cara berbeda. Awalnya, festival ini merupakan acara olah raga hangat dimana SM Perthamina memilih untuk berbagi kebaikan dan kebahagiaan kepada anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Anak dan Ibu Harapan Kita (RSAB) dan Sekolah Anak Mangarai.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Utama SM Pertamina Christian Ronaldo. Dikatakannya, tujuan dari kerja baik ini adalah agar SM Pertamina menjadi tim sepak bola yang tidak hanya memberikan manfaat bagi klub basket saja melainkan seluruh masyarakat.
“Program ini (untuk berbagi kasih sayang) memperkenalkan permainan bola basket (kepada anak-anak penderita kanker). Tak hanya itu, SM Pertamina memberikan reward, dukungan, dan lain-lain, kata Dodo, eks pusat induk SM Pertamina, dalam keterangan tertulis yang diterima iaminkuwait.com, Rabu (30/10/2024).
Tentu saja, lanjut Dodo, di usianya yang ke-31, SM Pertamina ingin berbagi dengan sesama di segala bidang. Ia berharap proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa. “Kami benar-benar belajar banyak dari mereka (anak-anak penderita kanker),” kata Dodo.
Salah satu pemain utama SM Pertamina, Sandy Ibrahim Aziz membenarkan hal tersebut. Ulang tahun pemain dengan nomor 8 di punggung harus dirayakan dengan cara yang besar dan cerah, tetapi lebih baik berpartisipasi dalam nilai-nilai baik tersebut.
“Iya, kita tidak tahu bagaimana masa depan dan nasib hidup manusia, makanya ultah SM tahun ini bertemakan berbagi kebaikan dan keberkahan kepada adik-adik RSB Harapan. Proyek SMS setiap tahun,” kata Sandy.
Tak hanya Sandy, point guard asal Bangka, Anthony Erga menyambut baik semangat SM Pertamina dan membagikan karyanya di hari ulang tahun salah satu guru, Yubel Sondak. Perasaan baik tidak hanya dirasakan Erga, tapi juga manajemen, organisasi SMS, tapi juga seluruh pemain.
“Dengan melihat dan bertemu langsung, mereka menginspirasi kami (anggota SM Pertamina) untuk melakukan hal yang sama. Erga mengatakan: “Tidak selalu memikirkan pendekatan kelompok untuk berbagi cinta dan harapan, tapi Anda bisa memulainya sendiri. Milik saya sendiri,” kata Pak Erga.
“Selain itu, saya berharap kerja bagus ini bisa menjadi contoh bagi tim-tim di luar Satria Muda Pertimina. Pemainnya dipunggung untuk membuat kerja basket tidak hanya di lapangan tapi juga di luar. Nomor 3.