Romantika Memasuki Quarter Life Crisis di Lagu ‘Friends’

Radar Sumut, JAKARTA – Krisis quarter-life merupakan tahapan yang lumrah dalam kehidupan manusia. Sekitar usia 18-30 tahun, sebagian orang merasa cemas, bingung, atau tidak memiliki arah.

Penyanyi-penulis lagu Arash Buana punya pengalaman serupa. Dia merasa sendirian, panik dan mempertanyakan dirinya sendiri sampai dia tahu dia bisa membuat perbedaan. Perasaan tersebut kemudian ia ungkapkan dalam lagu terakhirnya.

Arash membawakan lagu berjudul “Friends” yang berkisah tentang cinta quarter life krisis. Kata “sahabat” dapat diartikan sebagai persahabatan, persahabatan, pacaran atau hubungan lainnya, yang keberadaannya ingin menghilangkan rasa kesepian.

“Aku tak mau sendirian lagi. Itulah inti lagu ini. Entah nyambung dengan orang atau tidak. Tapi ‘Arash Buana’ yang kukenal benar-benar terkurung di sini.” kata Arash dalam keterangan resminya.

Saat menggarap subteks folk-pop ini, Arash memercayai musisi Petra Sihombing sebagai penulis lagu. Proses pembangunan berlangsung mulai tahun 2022, jika Petra belum pindah ke Bali. Lagu tersebut sebelumnya berjudul “Terrible”.

Namun pada akhirnya judulnya menjadi “Sahabat” dan hanya melalui dua kali workshop. Banyak rekaman yang tidak berubah dari demo aslinya, termasuk gitar, yang seharusnya direkam ulang karena kliknya bocor dan rekaman aslinya akhirnya digunakan.

Intro “Friends” terdengar jelas terinspirasi dari lagu John Mayer yang sering didengarkan Arash. Lagu sebelumnya “Aku Sangat Mencintainya”

Cover art lagu “Sahabat” disebut-sebut menggunakan teknik freehand atau doodle karya Yusuf Zulkibri. Arash menghubungkan gambar-gambar yang ada sebagai petunjuk tentang album mendatang, yang seharusnya sangat pribadi atau banyak cerita yang terkait dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *