iaminkuwait.com, PENAJAM – Pertamina Group turut meningkatkan kunjungan kerja Ibu Negara kepada ibu-ibu Organisasi Solidaritas Era Pemerintahan Indonesia (OASE), berupa pelatihan daur ulang sampah rumah tangga menjadi kompos dan eco-enzyme di Kantor Direktur Tengin. Desa Baru, Sepak, wilayah Paser Penazham Utara pada Kamis (9/12/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Pertamina Group menghadirkan program pengelolaan sampah yang disulap menjadi produk yang bernilai bagi masyarakat, antara lain program Pelita Borneo yang dipimpin oleh PT Kilang Pertamina International Unit V Balikpapan, program Heritage yang dipimpin oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Energi Mandiri. Program desa dibawah naungan Wasteco Pertamina Hulu Mahakam, program Seraya Handycraft dipimpin oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan mitra dipimpin oleh Rumah BUMN Balikpapan.
Ibu Iriana Jokowi bersama Ibu Wuri Maruf Amin mengunjungi stand display produk Pertamina Group bersama para ibu-ibu anggota OASE untuk melihat berbagai produk pengelolaan sampah antara lain daur ulang kelapa menjadi tas, sepatu, pot, pupuk kelapa, hingga kelapa. Campuran produk yaitu kelambu dari serabut kelapa yang baik untuk mencegah tanah longsor. Produk ini telah meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 288.000.000 rubel per tahun dan dapat mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa yang mencapai 108 ton per tahun.
Selain itu, acara ini juga memamerkan produk-produk pengelolaan sampah plastik, tisu basah dan minyak jelantah, antara lain tas, tas jinjing, bantal, tas, tas notebook, lilin aromaterapi, tas lilin, bantal dan berbagai produk kerajinan tangan.
Produk UMKM hasil program Desa Mandiri Energi (Waste Energy For Community) Wasteco, yakni berbagai olahan pangan yang dimasak dengan bahan bakar metana hasil pengelolaan sampah, dimana produk pangan tersebut menjadi perhatian khusus OASE. Ladies, karena kemasannya sangat unik dan rasanya sangat beragam.
Program Desa Energi Mandiri Wasteco merupakan program pengelolaan limbah yang digunakan sebagai bahan bakar memasak, yaitu gas metana yang dialirkan untuk keperluan memasak rumah tangga. Saat ini terdapat 380 sambungan metana di sekitar Mangar untuk perumahan masyarakat dan usaha kecil dan menengah. Saat ini pemanfaatan gas metana sebagai bahan bakar alternatif memasak dapat menghemat dan meningkatkan omzet produksi sebesar Rp 420.000.000 per tahun.
“Dukungan Ibu Iriana terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terlihat saat beliau menghadiri stand pameran Pertamina Group, dimana Ibu Negara melihat dan merespon positif produk-produk tersebut,” kata Vice President Corporate Communications Pertamina, Fadjar Joko Santoso. .
Fadjar menambahkan, para ibu-ibu OASE juga mencoba produk pangan olahan yang dimasak dengan bahan bakar gas metana yang memiliki proses daur ulang yang sangat mendukung aspek lingkungan.
Ibu Lisa Tohir juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap produk pengelolaan limbah Pertamina Group. “Produk ini sangat bagus dan bisa dijual lebih masif lagi, kemasannya sangat unik,” ujarnya.
“Program pengelolaan sampah ini sungguh membawa berkah dan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat, dimana Pertamina mendukung penuh masyarakat dalam mengelola sampah dan menciptakan produk-produk yang sangat unik dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi,” kata Rusni Pebriyant. Program pahlawan lokal Pusaka Ponovna menggunakan sabut kelapa dengan bantuan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Pertamina selalu berkomitmen untuk terus membantu masyarakat menjadi mandiri energi dan ekonomi. Sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi pada tahun 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.