iaminkuwait.com, MAKASSAR – Satgas Pemberantasan Kegiatan Keuangan Ilegal telah membekukan sebanyak 9.062 lembaga keuangan ilegal sejak tahun 2017 hingga 31 Maret 2024.
Satgas telah memberhentikan 9.062 lembaga keuangan ilegal yang meliputi 1.235 lembaga investasi ilegal, 7.576 lembaga pinjaman online/pinpri ilegal, dan 251 lembaga keuangan ilegal, kata Sekretaris Satgas PASTI Hudianto dalam konferensi pers di Makassar, Kamis (18/4). ). /2024)
Dengan semakin banyaknya penipuan berkedok lembaga keuangan berpotensi merugikan masyarakat, termasuk risiko penyalahgunaan peminjam, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati, waspada dan menghindari penggunaan pinjaman online atau pinjaman pribadi ilegal. informasi pribadi.
Sedangkan survei pinjol ilegal khusus periode Februari hingga Maret 2024, kata Hudianto seraya menambahkan, Satgas PASTI menemukan 585 pinjol ilegal dan penawaran pinjol ilegal (pinpri). Termasuk 48 Pinpris yang menyediakan 537 entitas pinjaman online ilegal dan konten di berbagai website dan aplikasi.
Termasuk ditemukannya entitas yang menawarkan 17 aktivitas investasi/keuangan ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat dan melanggar pernyataan privasi.
Di antara 17 entitas yang menyediakan layanan investasi/keuangan ilegal, satu entitas melakukan penipuan dengan menyediakan pekerjaan paruh waktu dengan membukukan deposito, dan 13 entitas menyediakan layanan investasi tanpa izin.
Selain itu, ada dua entitas yang melakukan aktivitas perdagangan aset kripto tanpa izin. Dan suatu entitas melakukan aktivitas bisnis dengan menggunakan sistem transaksi bertingkat yang tidak sah.
Sehubungan dengan beberapa temuan tersebut, setelah berkoordinasi antar anggota, Pokja PASTI menghentikan sementara permohonan dan informasi terkait, serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pada Januari hingga Februari 2024, Satgas PASTI memblokir 195 alamat penagihan utang dari pinjaman online ilegal yang diduga melakukan ancaman, intimidasi, atau aktivitas lainnya,” jelasnya.
Larangan ini bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk mengendalikan ekosistem pinjaman online ilegal dan terus menjadi perhatian masyarakat.