iaminkuwait.com, JAKARTA – Sebanyak 150 peserta, 100 siswa, dan 50 guru dari lima sekolah pelayaran di Jakarta mendapat pelatihan konsep Environmental, Social, Governance (ESG).
Kelima SMK tersebut adalah SMK Pelayaran Jakarta, SMK Pelayaran Jabodetabek, SMK Pelayaran Malahayati, SMK Pelayaran Jalasena, dan SMK Pelayaran Pembangunan.
Program yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Persero) ini bertujuan untuk mengintegrasikan ESG ke dalam kurikulum sekolah agar lulusan SMK maritim dapat mengembangkan praktik berkelanjutan di industri maritim.
“Generasi baru memiliki peran penting dalam keberlanjutan sektor kelautan. Upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pelindo dan para pelaku industri kelautan saat ini, namun juga memerlukan dukungan banyak pihak, termasuk pemimpin masa depan generasi baru. generasi.” Kepala Departemen yang membidangi Operasi Sosial dan Lingkungan, Pelindo, Febrianto Zeni, Jakarta, Kamis (22/8/2024) dalam keterangannya.
Menurutnya, sebagai bagian dari upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang bertujuan untuk pemanfaatan laut, samudera, dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan dan berkelanjutan, Pelindo bertekad untuk mendorong peran generasi baru dalam melindungi keanekaragaman hayati laut. .
Melalui pendidikan dan kesadaran ESG, diharapkan lulusan Akademi Maritim mampu berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan laut.
“Agenda ini merupakan bagian dari Continuing Arts Program TJSL, sebuah perjalanan menuju pendidikan ESG untuk kesehatan dan keselamatan, pendidikan keanekaragaman hayati, industri kelautan/pelabuhan, dan pengajaran ESG kepada siswa SMA/SMP,” kata Febrinto. .
Selain teori, pelatihan ini mencakup sesi praktik termasuk pembuatan konten video kreatif. Tujuannya membantu siswa dan guru menyebarkan pengetahuan tentang ESG melalui media digital.
Heti Harlisa Prasasti, kepala sekolah SMK Pelayaran Jakarta, mengatakan bahwa proyek ini memberinya dorongan untuk memasukkan ESG ke dalam kurikulum sekolah.
“Tidak hanya pemaparan saja, para narasumber juga memberikan penjelasan praktis, sehingga kami termasuk para siswa dapat memahaminya dengan mudah. Kami berharap hal ini dapat terus berlanjut dan dapat digunakan di SMK maritim lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Banyak peserta yang merasa bahwa pelatihan ini membuka pemahaman baru mengenai ESG yang sebelumnya belum banyak diketahui di kalangan pendidik kelautan.
“ESG merupakan hal baru bagi kami, namun setelah mengikuti pelatihan, saya memahami betapa pentingnya topik ini bagi industri pelayaran,” kata Idelia Regina Fortunata, guru di SMK Maritim Jalasena.
Andini Arafah, siswa SMK Angkatan Laut Malahayati, merasakan manfaat dari pelatihan ini. “Acaranya seru, apalagi workshop video kreatifnya. Kita bisa menjadi garda terdepan dalam menyebarkan kesadaran tentang praktik berkelanjutan,” ujarnya.
Untuk memastikan keberlanjutan dan implementasi sekolah vokasi maritim ESG di seluruh Indonesia, program akan dilanjutkan dengan pelatihan dan kompetisi online untuk membuat kurikulum dan video kreatif ESG.