iaminkuwait.com, JAKARTA — Maliq D’essentials akan menggelar konser di enam kota di Indonesia dan Malaysia pada Oktober hingga Desember 2024. Konser tersebut bertajuk Can Machines Fall In Love? (CMFIL) Album Tour” yang diselenggarakan oleh Jagjag Studio dan Northstar Entertainment.
“Sekarang Maliq & D’essentials sudah merambah ke kota-kota lain, dan tentunya teman-teman dari Jakarta juga bisa datang ke kota tetangga,” kata salah satu pendiri Jagjag Studio, Sara Deshita dalam rilis medianya baru-baru ini.
Tur ini merupakan tur pertama Maliq selama 22 tahun berkarier. Band ini akan tampil di Makassar pada 18 Oktober 2024, Surabaya pada 25 Oktober 2024, Bali pada 29 Oktober, Yogyakarta pada 29 November 2024, Bandung pada 1 Desember, dan diakhiri dengan konser di Kuala Lumpur, Malaysia; 29 Desember 2024.
Selama tur musik ini, mereka akan membawakan album baru Can Machines Fall In Love? termasuk hits seperti ‘Aduh’, ‘We Make It Romantic’ dan ‘So That’s So’. Drummer Maliq & D’essentials, Vidi Puradireja mengatakan, alasan diadakannya tur ini karena antusiasme 14.000 penonton yang mereka dengar pada “Konser 20 Tahun” Mei 2023 di Jakarta.
“Kami ingin bertemu teman-teman di banyak kota di Indonesia dan Malaysia karena kami belum pernah melakukan tur musik khusus sebelumnya. Konser HUT ke-20 tahun 2023 punya banyak hal yang ingin disampaikan. “Jadi sekarang kami memutuskan untuk menghadirkan pengalaman terbaik di luar Jakarta,” kata Widi.
Dalam tur kali ini, Maliq & D’essentials akan terus menyanyikan lagu-lagu dari album-album terdahulu yang menjadi soundtrack kehidupan pendengarnya. Set list acara mereka akan mencakup “Untitled”, “My Choice”, “Hope” dan lagu lainnya.
Jelang konser, Pelita Air bermitra dengan Maliq & D’Essentials meluncurkan musik baru dalam penerbangan untuk meningkatkan pengalaman dalam penerbangan penumpang. Penumpang merasakan pengalaman unik ini saat pertama kali memasuki bandara.
Lagu “Terang Kala Pelita” merupakan lagu dalam penerbangan Pelita Air yang dipopulerkan oleh Maliq & D’Essentials. “Kami berharap lagu ini dapat menjadi pendamping yang baik bagi para penumpang, memberikan semangat dan inspirasi bagi mereka untuk terus mengejar impian dan mencapai cita-citanya,” kata Pelita Air.
Produser musik Matrix Studio dan pemilik label Matrix Music Entertainment Julian Hafeez mengatakan musik pra-penerbangan merupakan salah satu hiburan yang disukai penumpang dan diharapkan dapat memberikan efek relaksasi saat mereka membutuhkannya. . perjalanan melalui udara
“Karena sebagian orang mungkin takut dengan perjalanan tersebut. “Bermain musik bisa menimbulkan rasa nyaman, apalagi bagi saya, kehidupan sehari-hari berkisar pada musik,” ujarnya.
Produser musik sekaligus Chief Music Officer Spotify di Indonesia Dimas Ario membagikan kesannya mendengar lagu Pelita Air di dalam pesawat. Ia mencatat, kerja sama antara grup dan maskapai ini akan saling menguntungkan.
“Ini merupakan langkah cerdas yang menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya melalui X pribadinya, dikutip di Jakarta.
Dan ferginadirab