SMF Pastikan Suku Bunga KPR Subsidi Tetap Lima Persen

iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tidak berpengaruh terhadap suku bunga pinjaman pemilik rumah (KPR).

“Karena kami lembaga keuangan yang serius, secara historis tidak ada dampak langsungnya,” kata Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto di Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, hasil uang sekolah hanya setelah beberapa waktu. Sementara itu, kali ini dia memastikan gajinya tidak akan diubah.

Namun, tingkat bunga yang dibebankan kepada masyarakat atas bantuan KPR tetap sebesar lima persen, sebagaimana ditetapkan pemerintah. Jadi, kalau ada kenaikan (BI rate), suku bunga FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) untuk KPR subsidi menjadi lima persen, katanya.

Sejak 2018 hingga Desember 2023, SMF telah membiayai 594.173 unit hunian senilai Rp 21,64 triliun untuk proyek FLPP KPR. SMF menargetkan penyaluran dana FLPP kepada 166.000 rumah tangga pada tahun ini.

Sedangkan akumulasi jumlah yang dikirim SMF ke industri pembiayaan perumahan pada 2005-2023 mencapai Rp 103,75 triliun.

Diketahui BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen. Tujuannya adalah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan melindungi pertumbuhan ekonomi dari dampak arus internasional.

Melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 23-24 April 2024, BI juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposito perbankan sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen, dan suku bunga KPR sebesar 25 bps menjadi 7 persen.

Selain itu, keputusan ini memastikan inflasi tetap berada dalam target sebesar 2,5 plus atau satu persen pada tahun 2024 dan 2025 karena posisi kebijakan moneter yang mendukung stabilitas.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *