iaminkuwait.com, JAKARTA — Badan Penerbangan Federal AS (FAA) meminta SpaceX melakukan penyelidikan mendalam atas insiden pendaratan roket pendorong tahap kedua Falcon 9 yang melenceng dari pendaratan yang diinginkan. Hal ini terjadi setelah roket tersebut berhasil meluncurkan misi Crew-9 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
“FAA mengetahui adanya anomali yang terjadi selama misi SpaceX NASA Crew-9 yang diluncurkan Senin (1/10/2024) dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida,”
“Insiden tersebut melibatkan pendaratan tahap kedua Falcon 9 di luar kawasan bahaya yang teridentifikasi. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan pada properti pemerintah yang dilaporkan. FAA telah meminta penyelidikan,” kata pernyataan itu.
Pendiri SpaceX, Elon Musk, membatalkan semua rencana peluncuran roket Falcon 9 miliknya di masa depan selama akhir pekan sampai penyelidikan atas insiden tersebut selesai dan kerusakannya diperbaiki. Ini merupakan masalah kedua yang dialami SpaceX dalam sebulan terakhir yang mengharuskan peluncuran roket Falcon 9 ditunda.
Pada bulan Agustus, FAA untuk sementara menghentikan sementara roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali setelah tahap pertama pesawat ruang angkasa tersebut gagal mendarat langsung di kapal tak berawak di laut.