iaminkuwait.com, JAKARTA — Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SP UMJ) meluluskan Sarli Amri Teguh Pribadi, mahasiswa PhD Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dari Auditorium Dr. Shafri Gurić, pada Kamis (20 Juni 2024 ). Beliau merupakan dokter ke-63 di SP UMJ dengan IPK sempurna 4,00.
Sarli berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul ‘Manajemen Pengembangan Kader Sekolah Muhammadiyah di Provinsi Banten’. Sekolah yang diteliti ada lima sekolah yakni Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) 1 Kota Tangerang, SMKM 1 dan SMKM 3 Kota Tangsel, serta SMK Pontang Serang.
Ia menyimpulkan, bentuk implementasi pengkaderan ada dua, yakni pertama pengkaderan utama melalui baitul arqam. Kedua, kader fungsional dengan pengajian, pelatihan manajemen dan dialog ideologi, politik dan organisasi).
Proses pengelolaan pembinaan kader di sekolah muhammadiyah dilakukan dengan mengembangkan organisasi otonom melalui Majelis Mahasiswa Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan dan Tapak Suci.
“Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah Muhammadiyah di Banten,” kata Sarli saat diwawancarai usai sidang terbuka doktoral.
Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) ini mengaku harus bekerja keras untuk meraih gelar doktor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan perkuliahan dan pembinaan guru besar UMJ dengan baik.
“Dulu saya juga pernah meraih gelar Magister Kajian Islam dari UMJ. Saat itu saya menjadi calon terbaik tahun 2014, dan alhamdulillah 10 tahun kemudian saya kembali mendapat gelar juara,” pungkas Sarli.
Profesor Ma’mun Murod, Ketua sekaligus Rektor UMJ, mengatakan gelar yang diraih Sarli merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya, Muhammadiyah dan ITB-AD. Pasalnya, Sarli patut mendapat apresiasi yang baik karena ia merupakan pemimpin aktif di paguyuban wilayah Tangerang dan Tangsel.
“Mendapatkan gelar doktor itu tidak mudah, apalagi jika IPK 4.00, jika serius belajar maka menyelesaikan skripsi akan menjadi sebuah tantangan tersendiri,” kata Mamun dalam sambutannya.
Sementara itu, Guru Besar Perencanaan Agus Suradika mengatakan, IPK sempurna merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Ia mengatakan, menjadi dokter bukanlah akhir dari hidup dan pembelajaran, melainkan awal dari kehidupan baru.
Lanjutnya: “Silakan manfaatkan ilmu yang diperoleh sebagai organisasi untuk menjadi bahan bakar bagi kami dalam memajukan masa depan Muhammadiyah, umat, agama, bangsa dan negara.”
Agus mengatakan kemajuan ilmu pengetahuan tidak ada habisnya. “Jangan pernah berhenti membaca dan mempelajari Iqra adalah perintah Allah,” pungkas Agus.
Turut serta sebagai penguji, diantaranya Direktur SP UMJ Prof. dokter. Herwina Bahar, MA., dosen UMJ Profesor Ph.D. Sanusi Uwes, M.Pd., Co. Promotor sekaligus Instruktur UMJ Dr. Oneng Nurul Bariyah, M.Ag., Direktur Program Penelitian MPI. Saiful Bahri, Lc., MA.
Turut hadir pula penguji tamu dari Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah. dokter. Armai Arief, M.Ag. Sesi promosi penjualan ini dihadiri oleh keluarga dan kerabat Sarli serta civitas akademika ITB-AD.