iaminkuwait.com, JAKARTA – Berbeda dengan tujuh laga babak 16 besar Euro 2024 lainnya yang selalu menampilkan juara Piala Eropa, laga Turki melawan Austria akan dilangsungkan pada Rabu pukul 02:00 WIB di Red Bull Arena Leipzig, Jerman. Pertemuan dua tim yang belum pernah mencicipi trofi Kejuaraan Piala Eropa.
Sebagai perempat finalis pada tahun 2000 dan semi-finalis pada tahun 2008, rekor Turki sangat bagus, dengan empat penampilan pada tahun 2024 dan sebelum Eropa. Kejuaraan.
Kedua tim memiliki akar Jerman yang kuat. Meskipun tetangga Jerman, Austria, adalah negara yang bersekutu dengan Jerman, Turki semakin dekat dengan Jerman karena adanya tiga juta warga Jerman keturunan Turki yang dibawa ke Jerman setelah Perang Dunia II untuk membantu membangun kembali Jerman.
Friends of the Republic dapat mengikuti live reaksi pertandingan yang disuguhkan Stadeo pada link di bawah ini:
Https://widget.stadeo.live/#/?channelID=4fim49rlhkof758k5d6h3m5p8f
KOFPLI salah satu pencipta reaksi langsung ini bersama Gradi dan Wandasyafii. Ada hadiah Rp 100.000 jika mengikuti kuis yang diadakan di live hall stadion.
Austria, yang saat ini berada di peringkat ke-25 dalam peringkat FIFA, bisa lebih baik dari Turki yang berada di peringkat ke-42. Jika tiga laga sebelumnya menjadi acuan untuk mengukur kemampuan kedua tim, maka Turki tidak bisa disebut sekelas dengan Austria.
Tim asuhan Vincenzo Montella tentu kalah efisien dibandingkan tim asuhan Ralph Rangnick. Crescent Stars mencetak lima gol dan kebobolan lima gol sementara tim Das mencetak enam gol dan kebobolan empat gol.
Namun, Turki lebih berbahaya dibandingkan Austria dalam hal intensitas menyerang dan menciptakan peluang.
Dalam tiga laga awal Piala Eropa 2024, dengan 161 serangan, Turki berhasil menciptakan 50 peluang, 16 diantaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Austria melancarkan 123 serangan dan menciptakan 31 peluang, 17 di antaranya tepat sasaran.
Itu salah satu tanda pertandingan menjamu RB Leipzig akan berlangsung terbuka dan panas, apalagi Montella dan Rangnick akan menghadapi kiblat sepak bola menyerang.
Kebrutalan itu terlihat saat mereka saling menghajar pada pertemuan sebelumnya.
Dalam 17 pertandingan sebelumnya kedua tim, Austria menang sembilan kali dan Turki menang tujuh kali.
Namun terjadi gap antara kedua tim pada laga persahabatan terbaru 26 Maret 2024.
Christoph Baumgartner mencetak salah satu gol saat Austria mengalahkan Polandia 3-1 di babak penyisihan grup Euro 2024 saat Austria menang 6-1.
Kekalahan 1-6 masih bisa menghantui Montella dan Arda Guller. Bayangan semakin gelap karena Turki harus bermain tanpa kapten Hakan Calhanoglu dan bek Samet Akaydin.
Kedua pemain tersebut dilarang bermain setelah mendapat kartu kuning karena mengamuk melawan Republik Ceko di pertandingan terakhir penyisihan grup mereka.
Namun Montella tak khawatir karena timnya tak kalah agresif. Seperti yang diperkenalkan Mondella ke Turki, ini adalah hasil dari pendekatan sepak bola menyerang yang berbasis kerja sama tim.
Jadi akan ada lagi Calhanoglu dan Akayed yang akan menjaga Turki tetap tangguh dan menyerang.
Turki, tim termuda di Euro 2024, sejauh ini tampil menyerang dengan mencetak lima gol dari lima pemain berbeda, tidak ada satu pun yang merupakan gol bunuh diri atau penalti.
Turki juga menempati peringkat keempat dalam hal tembakan ke gawang dengan rata-rata 16,67 tembakan per pertandingan.
Namun, Turki tidak boleh berkecil hati dengan rekor mereka sendiri, karena mereka menganggap lawan yang mengalahkan mereka 6-1 pagi ini adalah lawan yang hampir sempurna sebagai sebuah tim.
Montella memuji tim besutan Ralph Rangnick yang sangat agresif di bawah tekanan.
Rangni sendiri patut mendapat pujian. Dia adalah orang yang mengubah Austria menjadi tim berbahaya yang memuncaki grup yang berisi Prancis dan Belanda.
Pelatih yang dipecat Manchester United namun memiliki rekam jejak solid di RB Salzburg dan RB Leipzig itu menjadikan Austria tim yang dinamis dan pekerja keras. , Julian Nagelsmann.
Pelatih berusia 66 tahun kelahiran Austria yang menolak tawaran melatih Bayern Munich itu bermimpi membawa timnya meraih peringkat pertama Piala Eropa. Langkah pertamanya adalah melewati babak 16 besar yang juga merupakan babak pertama Austria.