iaminkuwait.com, JAKARTA – Kunjungan studi banding ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM) sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) menjadi inspirasi Universitas Cyber Indonesia atau Cyber University Indonesia untuk maju. . Meningkatkan kapasitas perpustakaan dan budaya membaca di lingkungan kampus.
Acara yang dilaksanakan pada Rabu (25/9/2024) ini meliputi beberapa kunjungan ke berbagai fasilitas di UTM, termasuk Perpustakaan Raja Zareth Sufyan. Dinamakan berdasarkan nama Yang Mulia Sultan Johor, perpustakaan kampus ini merupakan pusat literasi dengan koleksi yang kaya.
Gunawan Witjaksono, Presiden Cyber University, berkesempatan menjelajahi seluruh koleksi yang meliputi buku, disertasi, disertasi dan disertasi mahasiswa UTM, serta koleksi buku berharga karya Raja Zareth Sufyan. Dalam kunjungannya, Gunawan menekankan pentingnya meningkatkan intensitas membaca sebagai sarana memperkaya pengetahuan pribadi.
“Dengan meningkatkan kapasitas perpustakaan, kita dapat meningkatkan intensitas membaca masyarakat yang pada akhirnya akan memperkaya pengetahuan dan wawasan mereka,” kata Gunawan dalam keterangan yang diterima, Senin (10/7/2024).
Lebih lanjut, Gunawan menegaskan, perpustakaan juga berperan penting dalam melestarikan dan mengapresiasi nilai-nilai budaya tanah air. Dengan menyediakan koleksi literatur yang berkaitan dengan sejarah, seni, dan budaya setempat, perpustakaan berfungsi sebagai tempat pelestarian warisan budaya.
“Membaca buku-buku yang berkaitan dengan budaya dan tradisi bangsa membantu masyarakat lebih memahami dan menghargai jati diri dan karakter bangsa,” ujarnya.
Menurut Gunawan, peningkatan intensitas membaca tidak hanya akan memperkaya pengetahuan pribadi, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran budaya. Ia menyimpulkan dengan mengatakan: “Kami berharap hal ini akan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih kritis, cerdas dan berbudaya.”
Melalui kunjungan studi banding dan penandatanganan Nota Kesepahaman ini, Cyber University dan UTM berkomitmen untuk mengembangkan perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang berharga dan berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran budaya di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.
