Studi Ungkap Bukti Hewan Peliharaan Memahami Ucapan Manusia dengan Baik

Radar Sumut, JAKARTA – Selama beberapa dekade, ada perdebatan mengenai apakah hewan peliharaan dapat memahami ucapan manusia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology menunjukkan bahwa hewan peliharaan, khususnya anjing, dapat memahami bahasa manusia dengan sangat baik.

Pemimpin studi Marianna Boros adalah ahli saraf dan etolog di Eötvös Eötvös Eötvös di Budapest, Hongaria. Dalam penelitian tersebut, beberapa anjing dilatih untuk mempelajari nama-nama ratusan benda. Tim kemudian melihat apa yang terjadi di otak anjing-anjing tersebut.

Para peneliti menggunakan mesin electroencephalography (EEG) untuk mengukur gelombang otak. Alat ini juga mengukur perbedaan antara respons saraf terhadap kata-kata yang diharapkan dan diucapkan. EEG kemudian dihubungkan ke 27 anjing.

Anjing-anjing tersebut mendengarkan rekaman suara pemiliknya menggunakan kata-kata yang familiar dan kalimat sederhana. Setelah jeda singkat, penjaga toko muncul di balik jendela, memegang sesuatu di tangannya. Terkadang itu adalah objek yang disebutkan dalam kalimat, terkadang tidak.

Elektroda merekam tegangan kecil di otak anjing saat anjing memikirkan apa yang didengar dan dilihatnya. Sebanyak 18 anjing tersedia untuk menyelesaikan percobaan. EEG menunjukkan pola yang berbeda.

Sinyal gelombang turun secara signifikan ketika kata-kata dan objek cocok dibandingkan ketika tidak cocok. Hal ini mengingatkan kita pada perbedaan yang terlihat pada EEG ketika orang dihadapkan pada kata-kata yang tidak pantas.

Poros dan rekan-rekannya yakin hal yang sama juga terjadi pada otak anjing. Setelah mendengar pemiliknya menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan suatu objek, mereka mengingatnya dan berharap untuk melihatnya.

Kemudian, ketika sebuah objek muncul, itu bisa jadi sesuai dengan apa yang mereka harapkan atau justru membingungkan mereka. Artinya, anjing bisa saja mengatakan hal yang salah karena mereka tahu bahwa yang dibicarakan tidak sama dengan objek yang dimaksudkan.

“Di antara spesies, anjing merupakan subjek studi yang unik karena sebagian besar hidup di lingkungan yang kaya akan ucapan manusia. Nenek moyang anjing dipilih untuk didomestikasi berdasarkan kemampuannya berkomunikasi dengan manusia. Ini penting bagi mereka. Sangat penting,” . Boros seperti dikutip laman Los Angeles Times, Selasa (26 Maret 2024).

Namun, dari hasil penelitian belum jelas apakah semua anjing memiliki kemampuan mempelajari kata-kata. Hewan yang berpartisipasi dalam percobaan ini adalah sukarelawan. Pemilik memastikan hewan peliharaannya mengetahui setidaknya lima kata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *