iaminkuwait.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kmenhub) mengumumkan akan mengubah rencana pembiayaan kereta api listrik (KRL) berdasarkan Daftar Warga Negara (NIK). Hal ini menimbulkan protes di kalangan masyarakat, khususnya pengguna KRL.
Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (KmenHub) mengatakan, perundingan penerapan biaya keuangan KRL Jabodetabek yang ditetapkan dalam NIK sebenarnya sudah terjadi pada tahun 2023. Niat menambah pendanaan angkutan umum.
Risal Vasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan rencana tersebut masih dalam pembahasan. “Ini merupakan bagian dari upaya Direktorat Perkeretaapian (DJKA) untuk menyesuaikan harga KRL Jabodetabek dengan dana yang diharapkan,” ujarnya, Jumat (29/8/2024).
Menurut Risal, DJKA Kemenhub terus berdiskusi dengan pihak terkait untuk memastikan keaslian harga KRL tersebut.
Namun pidato ini menimbulkan tentangan dari masyarakat. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak tepat dengan kondisi saat ini. Bahkan, ada yang membandingkan koin KRL dengan koin mobil listrik, yang mana sangat berbeda. Padahal, keduanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang merupakan tujuan pemerintah di masa depan.
Anggaran subsidi kendaraan listrik 2024: Rp 9,2 T. Anggaran subsidi PT KAI 2024: Rp 4,8 T. Zalim no game, tulis pengguna X, @sih***, pada Jumat (30/8/2024).
Dalam Buku II Catatan Keuangan RAPBN 2025 disebutkan bahwa dana Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) dalam RAPBN 2025 direncanakan sebesar Rp7,96 untuk meningkatkan dan meningkatkan pelayanan publik di bidang transportasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. triliun jumlah ini 0,9 persen lebih tinggi dari perkiraan tahun 2024.
Anggaran PSO tahun anggaran 2025 dialokasikan kepada: PT Carreta AP Indonesia (Persero) kereta api sebesar Rp4.797,1 miliar untuk mendukung peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi bus dan perekonomian jarak jauh dan menengah. kereta api. ekonomi, kereta api ekonomi pendek, KA Ekonomi Id, KRD Ekonomi, KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta dan LRT Jabodetabek. PT Palni sebesar Rp 2.978,4 miliar memberikan pelayanan publik di bidang angkutan laut bagi penumpang niaga dengan sedikitnya 26 kapal penumpang. Perum LKBN Antara senilai Rp 184,6 miliar digunakan untuk meningkatkan kecepatan akses dan akses terhadap informasi kebijakan, membangun sikap dan citra positif negara, serta mendorong media lokal atau komunitas untuk bertahan dalam ketidakpastian global (media keberlanjutan) untuk meningkatkan distribusi . .
Namun pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian (Kamenparin) mengumumkan pendapatan kendaraan listrik pada tahun ini sebesar Rp 9,2 triliun. Dodi, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, mengatakan insentif diberikan untuk membantu pembelian mobil listrik, mobil listrik, dan mobil listrik. Kajian ini diharapkan dapat meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
‘Subsidi’ kendaraan listrik adalah pengurangan PPN bagi kendaraan yang memenuhi kriteria. Salah satunya adalah Tingkat Konstituen Daerah (TKDN) yang ditetapkan pemerintah.