Ternyata Ada Peran BUMN di Balik Produk Beras Pertama Timor Leste

iaminkuwait.com, Jakarta – PT Petrokimia Gresik berhasil mendukung terciptanya ekosistem pertanian produktif di Timor Timur yang berujung pada produksi produk pangan di negara berusia 23 tahun itu. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Petrokimia Gresik, Dwi Satrio Annurogo, usai menghadiri peluncuran beras nasional pertama Timor Timur di Dili, Timor Timur.

“Bantuan ini diberikan Petrokimia Gresik dalam budidaya pertanian, serta perbaikan pupuk non-subsidi Petrokimia Gresik,” kata Dwi di Jakarta, Senin (09/09/2024).

Dwi melaporkan, hasil positif dari dukungan tersebut mampu meningkatkan produktivitas pertanian Timor Timur dari 1,5 ton menjadi tiga ton per hektar, dari 8 ton menjadi 11 ton per hektar atau tiga hingga lima kali lipat.

Selain itu, dapat dibudidayakan dua atau tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya setahun sekali.

“Dukungan ini tentunya kami berikan karena Petrokimia Gresik mengutamakan penyaluran pupuk bersubsidi dalam negeri,” kata Dwi.

Menurut Dwi, upaya ini juga merupakan kontribusi Petrokimia Gresik untuk mendukung masyarakat global khususnya kawasan Asia Tenggara yang saat ini sedang ramai membahas isu krisis pangan. Dwi mengatakan, dalam program dukungan pertanian ini, anggota Holding Pupuk Indonesia akan bekerja sama dengan Camara de Comercio e Industria de Timor Leste (CCI LT) melalui PT Petrosida Gresik, mulai Oktober 2023.

“Petrokimia Gresik melalui PT Petrosida Gresik melaksanakan kegiatan penunjang pertanian di sepuluh demplot yang terletak di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu dan Baucau seluas total 10 hektar,” tambah Dwi.

Dwi melaporkan, kegiatan pertanian dilakukan dengan menggunakan pupuk nonsubsidi dari Petrokimia Gresik. Kami juga menggunakan pestisida dan bahan biologis Petrokimia Gresic Group.

“CCI LT mengolah hasil panen ini menjadi produk pangan berupa beras, dan beras merek MANA BOOT ini merupakan produk beras nasional pertama di Timor Timur,” tambah Dwi.

Dwin mengatakan, kerja sama bantuan ini akan diperluas pada komoditas potensial Timor Timur, yakni kentang, jeruk, dan tembakau. Sehingga produktivitas dapat meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Untuk menyukseskan perluasan program hibah, telah dinominasikan 13 pelamar sebagai ahli agronomi yang merupakan pemimpin di bidang ini,” kata Dwi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *