iaminkuwait.com JAKARTA – Seiring meningkatnya kasus penyakit testis atau cacar air (Mpox) di negara lain, para pakar kesehatan mengingatkan masyarakat akan pentingnya pengobatan yang tepat terhadap lesi kulit yang muncul akibat penyakit tersebut. Dokter menyarankan siapa pun yang diduga dan mengalami gejala Mpox untuk tidak mencubit atau memotong kulit.
Lesi kulit yang muncul akibat infeksi Mpox biasanya berupa sensasi terbakar. Luka basah dan kering keduanya menular. Memencet atau menyayat luka dapat menyebabkan cairan keluar dari luka dan menyebar ke bagian kulit lainnya, atau bahkan membuat orang lain terinfeksi.
Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Bedah Kelamin Indonesia (Perdoski) Prasetyadi Mawardi mewanti-wanti mereka yang diduga mengidap Mpox dan yang memiliki gejala agar tidak memotong atau mengikis kulit dan membiarkannya. Pasalnya, luka tersebut, baik basah maupun kering, berisiko mengalami infeksi.
“Pasien tidak boleh berbagi barang pribadi seperti handuk dan pakaian. “Jika ada benjolan atau tumor dan ada luka atau erosi, sebaiknya segera diberikan obat.”
Mpox Clade I varian 1a dan 1b tidak ditemukan di Indonesia, ujarnya. Pada tahun 2022 hingga saat ini, spesies yang ada di Indonesia merupakan spesies Clade II. “Kalau dipikir-pikir, Clade I mempunyai angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan Clade II, kemudian perbedaan ini biasanya disebabkan oleh hubungan dekat, bukan hanya hubungan seksual saja,” ujarnya.