iaminkuwait.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panjat Tebing Seluruh Indonesia (PB FPTI), Jenderal Yenny Wahid, mengatakan ada tiga faktor yang menjadi kunci utama untuk mencapai prestasi terbaik di Olimpiade Paris 2024.
Alpinism mengirimkan kuota penuh tim ke Olimpiade Paris 2024 melalui dua atlet putra, Veddriq Leonard dan Rahmad Adi Mulyon serta dua atlet putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajjiah Salsabil. Saat ini Tim Pendaki Gunung Indonesia telah siap berlaga di Olimpiade Paris 2024 dan akan memulai persaingannya pada babak kualifikasi dan penempatan yang digelar hari ini, Senin (8 Mei 2024) malam WIB.
“Selain fisik dan psikis, tentu ada faktor ketiga yaitu spiritual. Apapun yang namanya takdir harus dilakukan dengan doa. Beberapa kali sebelum kami ke Paris, kami berdoa bersama, umat Islam berdoa tentu saja doa Islam, kami berdoa semua agama lain. “Jadi kami melakukan semuanya secara fisik, mental, dan spiritual,” kata Yenny Wahid.
Panjat tebing adalah salah satu olahraga yang mengandalkan perolehan medali. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian harapan medali tersebut. Sebelum bertanding, Yenny mengatakan, saat ini para atlet telah dipersiapkan baik secara mental maupun fisik.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan aklimatisasi dengan tiba di Paris lebih awal untuk menyesuaikan dengan iklim, suasana dan jam tidur yang berubah akibat perubahan waktu. Bantuan juga terus disalurkan untuk menjaga harapan dan peluang medali tim pendakian gunung Indonesia tetap hidup di Olimpiade Paris 2024.
“Secara fisik, panjat tebing sangat mengkondisikan. Sebagai atlet papan atas dunia, setidaknya di peringkat 3 besar dunia, mereka kerap meraih medali emas dan terbiasa berdiri di podium. Namun kami mengharapkan doa khususnya dari seluruh masyarakat Indonesia. – Utamanya untuk melindungi mereka, misalnya dari slip, false start lalu diskualifikasi, tapi juga dari hal-hal yang tidak kita duga, kata Yenny Wahid.
Kita sering melakukan sesi afirmasi positif agar mereka merasa pantas menjadi juara di olimpiade ini. Makanya kita adakan sesi pendampingan khusus untuk para atlet agar mereka bisa berefleksi lalu mengatakan dirinya juara dan juara olimpiade, katanya. menyimpulkan.