iaminkuwait.com, JAKARTA — Kelompok pengabdian Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan pelatihan pembuatan Game Based Learning sebagai bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) kepada anak-anak. Guru Pendidikan Usia Dini (PAUD). Kelompok ini terdiri dari guru Kurikulum IPS dan Program Pendidikan PAUD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
Beasiswa ini merupakan bagian dari proyek pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Peserta pelatihan ini adalah perwakilan guru PAUD dibawah POKJA PAUD Bunda Kecamatan Astanaanyar dan perwakilan anggota Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Bandung.
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, Selasa-Rabu (10-11/09/2024) pukul 08.00 WIB – 14.30 WIB di Balai Kecamatan Astanaanyar, Jalan Bojongloa Nomor 69, Panjunan, Kota Bandung. Penerapan kurikulum mandiri STEAM di tingkat PAUD menghadapi banyak tantangan, terutama terkait kesadaran dan pemanfaatan guru.
Hal ini mendorong tim PKM untuk melakukan penelitian untuk menambah pengetahuan guru PAUD. “Masalah terbesar dalam program mandiri ini adalah para guru PAUD belum mengetahui apa-apa tentang STEAM. Oleh karena itu Kelompok Pengabdian memberikan pelatihan tentang STEAM dan implementasinya sudah ditetapkan di bidang Information Communication Technology (ICT). PKM di Astanayar, berpedoman pada kebutuhan guru PAUD untuk meningkatkan kemampuan ICT,” kata ketua Kelompok PKM, Dr. Feri Darmawan.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan informasi mengenai pendekatan STEAM sebagai metode pengajaran PAUD, dan bagaimana STEAM dapat digunakan sebagai metode tradisional dalam pendidikan anak usia dini yang disampaikan oleh salah satu anggota tim PKM, Arif Hakim, M .pd.
Pada hari kedua, para guru mendapatkan pelatihan teknis cara membuat pembelajaran berbasis permainan menggunakan PowerPoint. Hal ini memungkinkan terciptanya permainan edukatif yang dapat digunakan di kelas dengan mengadopsi topik dari kurikulum berbasis STEAM.
“Diharapkan dengan proyek ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi anak-anak dan memberikan landasan yang kokoh bagi mereka sebagai generasi penerus bangsa,” kata Ferry.
Dayat Rudiatna, Sekretaris Daerah Astanayanyar, mengatakan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memberikan siswa cara terbaik yang akan membawa kegembiraan bagi anak-anak. “Agar belajar tidak menjadi beban, tapi menambah kegembiraan dan kebahagiaan,” ujarnya.
Menurutnya, pembekalan yang baik sejak usia dini memberikan landasan yang kokoh bagi anak PAUD sebagai generasi penerus bangsa.
Pelatihan yang diberikan akan meningkatkan kompetensi guru khususnya pemanfaatan teknologi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Karya ini mendapat pujian dari para peserta. Siti Ruhilah dari Kober Al-Fathu mengatakan bahwa pekerjaan ini sangat membantunya dalam mengembangkan keterampilan teknis. “Tentunya membantu saya dalam perkembangan anak didik saya,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan serupa lebih sering diadakan untuk menunjang keterampilan para guru di Astanaanyar. “Dengan dana hibah ini, kami dapat membuat permainan edukatif melalui PowerPoint sesuai kebutuhan sekolah,” kata Aning, perwakilan peserta IGRA Kota Bandung.