Tips Hadapi Anak yang Memberontak, Orang Tua Wajib Tahu

iaminkuwait.com, JAKARTA – Saat anak menginjak usia pubertas, ia mulai mengalami perubahan signifikan baik secara fisik maupun mental. Mereka seringkali bingung dengan jati dirinya, mulai mencari kemandirian yang dapat berujung pada perilaku memberontak.

Setiap orang tua pasti pernah mengalami saat-saat ketika anak mereka memberontak. Mulailah dengan melanggar peraturan, tidak mau mendengarkan nasihat, dan mungkin kabur dari rumah. Lalu bagaimana seharusnya orang tua menyikapi hal ini? Berikut yang bisa dilakukan orang tua, seperti dilansir Healthline, Minggu (22/9/2024):

1. Komunikasikan dari hati ke hati

Menghadapi anak yang memberontak memang sulit, namun beberapa orang tua harus mengubah cara mereka sesuai dengan usia anak mereka. Pada masa remaja, orang tua dianjurkan untuk berbicara dari hati dan berusaha memahami perasaan dan kekhawatiran anak.

2. Kendalikan emosi Anda

Mengelola emosi sangatlah penting, apalagi sebagai orang tua Anda ingin mengendalikan perilaku memberontak anak Anda. Namun, bereaksi secara emosional terhadap perilaku anak Anda dapat menciptakan situasi negatif dan menghalangi Anda berdua untuk memahami penyebab masalahnya. Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memberikan contoh cara yang tepat dalam mengungkapkan perasaan, seperti ketidakpuasan atau frustrasi. Anak pemberontak juga sulit mengikuti instruksi jika orang tuanya membentak dan marah.

3. Jangan menjadi diktator

Sebagai orang tua, Anda mempunyai tanggung jawab untuk mengajar, namun jangan menganggap mengasuh anak sebagai sebuah kediktatoran. Ketika anak-anak masih kecil, Anda dapat mengontrol banyak keputusan mereka, namun hal ini tidak akan bertahan selamanya. Penting bagi anak kecil sekalipun untuk diberikan pilihan sederhana setiap hari, apalagi remaja.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang demokratis dan stabil cenderung tumbuh menjadi remaja yang tangguh.

Memberi anak kemandirian dapat mengurangi perilaku memberontak. Bagi anak kecil, kemandirian tersebut bisa berupa hal sederhana seperti memilih warna pakaian, makanan, dan hal lain yang bisa disesuaikan dengan standar keluarga.

4. Tetapkan batasan

Anak seringkali memberontak untuk menguji batasan yang ditetapkan orang tuanya. Jika tidak diketahui batasannya, orang tua juga ikut jadi masalah. Sekaranglah waktunya untuk membuat pedoman dan selalu mengikutinya. Jika peraturan rumah ketat, peraturan tersebut mungkin perlu ditinjau dan diperbarui.

Setelah batasan ditetapkan, orang tua harus konsisten dalam menegakkannya. Hukum tidak akan ada artinya jika anak-anak melanggarnya tanpa alasan yang jelas.

5. Memahami bahwa tidak ada anak yang sempurna

Orang tua perlu memahami bahwa tidak ada anak yang sempurna. Oleh karena itu, meski tampaknya anak-anak sudah mulai mengurangi perilaku memberontaknya, jangan heran jika terkadang perilaku memberontak tersebut muncul. Hal ini wajar dan merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki proses belajarnya masing-masing dan kesalahan adalah bagian dari pembelajaran dan pertumbuhannya. Terus dukung dan fokus pada hal-hal baik yang telah mereka lakukan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *