Tips Kelola Keuangan Suami Istri yang Jalani Long Distance Marriage

Republik. Pasangan muda seringkali mengalami situasi keuangan yang tidak stabil di awal pernikahannya. 

Tak hanya itu, ada juga pasangan yang terjebak dalam generasi sandwich. Berdasarkan survei Jakpat pada tahun 2023, sekitar 20 persen Gen-Z dan Milenial di Indonesia mengaku menyokong orang tuanya secara finansial.

Oleh karena itu, tak heran jika salah satu pasangan harus berkorban demi kesehatan dan masa depan keluarga dengan bersekolah di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau mencari pekerjaan dan menikah jarak jauh. LDM itu tidak mudah.

Ketika pasangan suami istri memutuskan untuk hidup terpisah demi keluarga, seringkali mereka menghadapi kesulitan keuangan. Selain itu, jika salah satu dari mereka harus tinggal di luar negeri, maka akan timbul kesulitan dalam pengiriman uang antar negara, seperti biaya hidup, sistem perpajakan, serta fluktuasi nilai tukar, tingginya biaya pengiriman uang antar negara, dan lamanya pengiriman. kali. Kadang-kadang.

Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang efektif sangat penting untuk menjaga pernikahan jarak jauh tetap sehat dan langgeng. Wise memberikan nasihat keuangan bagi pasangan yang sedang menjalani LDM berikut ini, dalam keterangan tertulis yang diperoleh iaminkuwait.com, Rabu (15/5/2024): 

1. Komunikasi yang terbuka dan konsisten mengenai keuangan adalah kunci menjaga hubungan yang sehat, terutama dalam pernikahan jarak jauh. Untuk menghindari kesalahpahaman, diskusikan pemenuhan persyaratan sesuai tingkat hunian di masing-masing kediaman.

2. Jangan lupa untuk menuliskan pengeluaran tersendiri dan gabungan. Membuat anggaran yang jelas dan terjangkau untuk pasangan Anda akan memudahkan Anda menghindari pengeluaran lebih dari penghasilan Anda. Hal ini juga membantu pasangan memahami tanggung jawab keuangan di setiap negara, yang mungkin sulit untuk dikomunikasikan.

3. Menetapkan tujuan finansial bersama merupakan salah satu pilar pernikahan jarak jauh. Tujuan finansial antara lain menabung untuk rumah, berinvestasi pada dana pensiun, dan lain-lain. Pengelolaan keuangan rumah bisa lebih terkontrol dan terjaga bila kedua belah pihak memiliki tujuan dan jangka waktu yang realistis.

4. Membuat rekening bersama untuk dana darurat merupakan keputusan cerdas dalam pernikahan jarak jauh. Ketika dana darurat terputus dan Anda kehilangan penghasilan, penyakit Anda yang tidak diasuransikan, dll. dapat menjadi penyelamat dalam situasi kritis seperti dana darurat dapat disimpan secara terpisah sehingga tidak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari.

5. Memilih platform pengiriman uang digital yang tepat juga penting. Pasangan LDR pastinya harus mengirimkan uang dari luar negeri ke keluarganya di Indonesia atau sebaliknya. Anda harus pintar-pintar memilih platform transfer uang digital untuk kebutuhan Anda. Saat menggunakan layanan pengiriman uang tradisional, pengirim sering kali dikenakan berbagai biaya transaksi, biaya administrasi, dan nilai tukar yang tidak diungkapkan oleh penyedia. Biaya ini akan terus terakumulasi dengan seringnya transaksi. Faktanya, studi yang cermat menunjukkan bahwa pada tahun 2022, masyarakat Indonesia akan kehilangan sekitar Rp 15,08 triliun karena biaya valuta asing.

Bagi pasangan yang ingin mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien, Wise memungkinkan pengguna mengirim uang ke rekening bank lokal pasangannya di lebih dari 70 negara. Dengan tarif rata-rata yang bisa Anda lihat di Google atau Reuters, biaya rata-rata 0,67 persen, dan lebih dari 60 persen transaksi selesai tepat waktu, Wise memungkinkan pasangan menghemat uang dan mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk hal-hal yang paling penting dalam hubungan mereka. Mengelola keuangan dengan lebih terbuka dan pengertian dapat mencegah terjadinya permasalahan keuangan sehingga sebuah pernikahan dapat tetap aman dan erat meski dipisahkan oleh jarak yang jauh.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *