iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan pendapatan Rp 1,7 triliun hingga tiga bulan pertama tahun ini yang berakhir 31 Maret 2024. Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/5/2024). 2024), perseroan menyatakan mencatatkan EBITDA sebesar Rp 1,5 triliun pada periode yang sama.
Jika kuartal I ini disetahunkan, total pendapatan dan EBITDA perseroan masing-masing mencapai Rp6,8 triliun dan Rp5,9 triliun.
“Kami bangga melaporkan kembali pertumbuhan organik yang kuat pada kuartal ini dengan total penambahan 837 sewa dengan 509 jaringan telekomunikasi dan 328 lokasi populer,” kata Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG.
Hardi menambahkan, kemampuan TBIG dalam membangun infrastruktur di seluruh nusantara memastikan bahwa perusahaan tetap menjadi mitra penting bagi operator telekomunikasi Indonesia.
Pada akhir Maret 2024, TBIG mencatatkan 41.810 sewa dan 22.955 jaringan telekomunikasi. Kehadiran telekomunikasi Perseroan terdiri dari 22.838 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS.
Dengan total sewa menara telekomunikasi sebanyak 41.693 kali, maka rasio konsentrasi (rental rasio) perseroan sebesar 1,83 kali.
Total pinjaman (liabilitas) Perseroan per 31 Maret 2024 (jika porsi pinjaman dolar AS diukur menggunakan hedging rate) adalah Rp 27,7 triliun dan total pinjaman senior (total senior debt) adalah Rp 627 miliar.
Dengan saldo kas sebesar Rp696 miliar, perseroan mencatatkan total pinjaman (utang bersih) sebesar Rp27 triliun. Jika menggunakan EBITDA, rasio utang bersih terhadap EBITDA pada kuartal I 2024 adalah 4,6 kali.
CEO TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan TBIG juga terus terlibat aktif di pasar pinjaman rupiah lokal dan pasar obligasi rupiah, dan sebagian besar utang perseroan berbentuk rupiah.
Pada Februari, TBIG menerbitkan obligasi seri VI ketiga senilai Rp2,7 triliun dengan jangka waktu satu tahun dan tingkat bunga tetap 6,75 persen selama 370 hari.
