UMJ Jadi Fasilitator Pelatihan Standardisasi Kompetensi Dosen Pancasila Seluruh Indonesia

DEMOKRASI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Dasar dan Pengembangan Bahasa (LPIDB) dan Dewan Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah.

UMJ merupakan kelompok pelatihan guru Pancasila yang pertama di wilayah Jawa Barat dan sekitar perguruan tinggi negeri dan swasta. Pelatihan Pancasila dilaksanakan pada tanggal 23-25 ​​April 2024 di Business Center Lantai 4 UMJ.

Sebanyak 35 orang guru mengikuti pelatihan ini, 15 orang di antaranya merupakan dosen UMJ. Selain UMJ, penelitian dilakukan di 5 provinsi, dengan beberapa perguruan tinggi diwakili sebagai fasilitator, seperti Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof Dr Ma’mun Murod mengapresiasi pelatihan standardisasi keterampilan bagi guru Pancasila di perguruan tinggi. Menurutnya, permasalahan utama di Indonesia adalah ketidakmampuan merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Makanya nilai ini kami tawarkan karena banyak kontradiksi dalam Islam, Pancasila, dan demokrasi, ujarnya.

Ia mengatakan betapa banyak pelanggaran yang terkait dengan konstitusi. Baginya, ini tentang kurangnya praktik atau nilai-nilai yang disukai.

Oleh karena itu, Ma’mun memandang penting untuk melakukan pembakuan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan agar tidak terjadi pelanggaran terhadap aturan tersebut. Ia berharap hal itu bisa dilakukan dengan penanaman nilai-nilai Pankasila melalui akademisi.

“Ini tugas kita, kita harus berkampanye dan tidak berdiam diri di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PSBS UMS Draiah Hisbiya mengatakan, kegiatan ini merupakan pelatihan bagi para guru untuk mengajarkan mata pelajaran Pankasila.

Ia pun berharap kajian ini dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa. Menurutnya, Pankasila tidak hanya sekedar dikenang, namun harus ditanamkan nilai-nilainya sebagai pengalaman hidup sehari-hari di masyarakat.

“Kita memerlukan komitmen kolektif untuk membuat perubahan signifikan dalam kehidupan demokrasi.”

Pada pertemuan lainnya, Dr. Gunawan Santoso, ketua tim fasilitasi UMJ, mengatakan melalui pelatihan ini para guru dapat menjelaskan nilai-nilai Pancasila sebagai pengalaman hidup dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat.

Gunawan juga menjelaskan, sekitar 70 persen guru besar di berbagai perguruan tinggi yang mengajar mata kuliah Pancasila tidak memenuhi jenjang pendidikan yang dipersyaratkan sehingga diperlukan sertifikasi untuk mengajar mata kuliah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *