iaminkuwait.com, AMBON — Universitas Pattimura (Anpatti), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan London College University (LCU) berkolaborasi di bidang perikanan dalam meneliti kapal ikan di kawasan tersebut.
“Kolaborasi ini agar pengguna dapat mengimplementasikan temuan penelitian kolaboratif tentang keselamatan kapal ikan melalui aplikasi mobile,” kata Profesor Freddie Liwakabesi, Rektor Anapatti, dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.
Dijelaskannya, kerja sama tersebut diawali dengan workshop terkait justifikasi dan implementasi perangkat keselamatan untuk stabilitas kapal dan keselamatan awak kapal di laut, serta implementasi hasil penelitian penggunaan desain dan sistem pencahayaan baru untuk kapal. penggunaannya dalam alat bantu penangkapan ikan. tentang energi surya.
Ketua panitia workshop Dr. Dalam keterangannya, Walter R. Haytheria menyampaikan bahwa pengembangan kawasan kerjasama antar perguruan tinggi dalam rangka penyelenggaraan program pendidikan tinggi tri-agama merupakan upaya yang sempurna.
Keikutsertaan perguruan tinggi dalam kerjasama nasional/internasional menunjukkan kualitas perguruan tinggi tersebut di tingkat nasional/internasional. Interaksi antar lembaga di tingkat nasional/internasional ini memberikan dampak positif bagi kemajuan lembaga di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan kerjasama.
Disampaikan juga bahwa dalam workshop ini, mengenai keselamatan kapal penangkap ikan, Dr. Andrea Grech La Rosa dan Dr. Walter Hetheria Anapatti memberikan pemaparan mengenai diseminasi hasil penelitian kolaboratif Anapatti-LCU. Energi Surya untuk Rumpon Budidaya Perikanan.
“Hari ini kami menghadirkan cluster modern dengan energi surya untuk sistem penerangan yang digunakan di desa nelayan Desa Hitu di Maluku dan hasilnya sangat memuaskan, tinggal melanjutkan penelitian pada parameter yang diperlukan. kata Hetaria
Ia menambahkan, lokakarya desa nelayan di Desa Hitu ini dilakukan untuk mengedukasi para nelayan tentang praktik keselamatan sehingga para nelayan dan nelayan dapat beroperasi dengan aman dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para nelayan.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dodunias Malle mengatakan kolaborasi ini telah menghasilkan beberapa inisiatif yang berfokus pada inovasi untuk keselamatan selama proses navigasi dan penangkapan ikan.
“Maluku adalah negara kepulauan dan sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai nelayan. Mereka selalu menggunakan kapal dengan berbagai ukuran dalam menjalankan aktivitasnya. “Terkadang kondisi alam menjadi ancaman bagi nelayan, sehingga pemerintah atau lembaga akademis harus fokus membantu menemukan solusi inovatif dan berguna bagi masyarakat,” ujarnya.