iaminkuwait.com, JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria beberapa waktu lalu mengatakan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi bagian dari keseluruhan tindakan pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan. perjudian online di Indonesia.
Ia yakin teknologi kecerdasan buatan dapat secara efektif membantu pemerintah menginformasikan pergerakan dan pola aktivitas bandar judi online. Kami berharap di masa depan, hal ini dapat membantu pemerintah untuk membatasi pembatasan bagi mereka yang membuat aplikasi untuk meninggalkan praktik yang dilarang di Indonesia.
“Saya rasa untuk membantu mempromosikan dan mencegah perjudian daring, kami juga menggunakan keterampilan kecerdasan buatan untuk menunjukkan keberadaan situs perjudian daring dan URL-nya, lalu kami dapat memberi tahu Anda di mana menemukannya.” siapa yang melakukannya transfer uang dan kwitansi rekening, itu saja,” kata Nezar.
Dalam praktiknya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menggunakan kecerdasan buatan dalam sistemnya, seperti AIS (mesin pemulung konten buruk), dan sejauh ini membantu mengurangi akses masyarakat terhadap situs perjudian online yang jumlahnya ratusan ribu. ruang digital. . Namun pembatasan dan pemblokiran masih belum cukup karena pertumbuhan situs judi online di ruang digital sangat besar.
Oleh karena itu, penggunaan kecerdasan buatan tidak hanya terbatas pada pencarian konten perjudian online, tetapi juga digunakan oleh organisasi atau proyek terkait untuk mendeteksi transaksi pendapatan pajak guna mencegah bisnis ilegal.
Sejauh ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Badan Jasa Keuangan (OJK) untuk menggunakan kecerdasan buatan untuk menindak perjudian agar upaya tersebut berhasil.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga baru-baru ini memperkuat komitmen perusahaan teknologi untuk berkontribusi dalam penghapusan perjudian online di ruang digital, salah satunya tentu saja Google. Pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika bertemu dengan perwakilan Google untuk memperkuat komitmen mereka dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menghilangkan perjudian online di layanan dan aplikasi Google.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dan kerja sama yang komprehensif. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama otoritas yang berwenang termasuk OJK, kepolisian, dan masyarakat sipil harus bersama-sama melakukan pengawasan terhadap penghapusan perjudian online,” kata Nezar.
Hingga 22 Mei 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika dikabarkan telah menutup 1.918.520 titik terkait perjudian online sejak 17 Juli 2023. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah meminta penutupan 555 dompet digital atau e. -uang dalam dompet terkait perjudian online bank Indonesia periode 5 Oktober s/d 22 Mei 2024.
Pentingnya edukasi finansial… (baca di halaman berikutnya)