Usaha para Nasabah Mekaar di Banyuwangi Terus Berkembang

iaminkuwait.com, BANYUWANGI – Bisnis PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar (Pembangunan Ekonomi Keluarga Sejahtera) terus berkembang. Mereka mulai percaya diri untuk mengembangkan bisnisnya, dari sekadar menjadi startup.

Salah satu klien Makar, Sokarsih (38), mengaku saat ini sedang menjajal usaha peternakan. Dia baru saja membeli dua ekor sapi seharga Rp 24 juta.

“Awalnya saya beternak kambing. Alhamdulillah sekarang terus bertambah, dan saya sudah mulai membeli sapi,” kata Sokarsih saat ditemui di rumahnya di Desa Telemung, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2024). ).

Ibu lima anak ini mengatakan mereka membeli dua ekor sapi untuk menjual banyak kambingnya. Untuk meningkatkannya, Anda harus meningkatkan batas pinjaman Anda di Makar.

“Sekarang saya mendapat limit pinjaman Rp 10 juta,” ujarnya.

Dengan pinjaman sebesar itu, Sokarsih mengaku harus melakukan pembayaran sebesar Rp 469.000 setiap dua minggu selama setahun. Ia mengaku tidak terintimidasi dengan jumlah yang begitu besar. “Tidak sulit. Alhamdulillah keluarga saya membaik,” ujarnya.

Sanam (30 tahun), salah satu pelanggan Makkar di desanya, juga merasa sudah saatnya mengembangkan usahanya di bidang warung sembako. Ia mengaku ingin melakukan ekspansi dengan membuka kios baru di lokasi yang lebih strategis. “Saya sedang mencari orang (pekerja) untuk membantu mengurus warung tersebut,” ujarnya.

Wanita dua anak ini mengaku mulai menjadi klien Mekaar pada tahun 2022. Saat itu, ia mengambil pinjaman sebesar Rp 2 juta untuk usaha tidurnya. Sejak saat itu, ia mengaku rajin menabung.

Akibatnya, ia meninggalkan bisnis makanan kecil-kecilan dan mengalihkan perhatiannya ke bisnis perangkat keras. “Saya tidak mampu lagi membayar gorengan karena tidak ada yang membantu saya,” ujarnya.

Menurut Sukarsih, untuk membuka kios sembako, Sinam menambah jumlah pinjamannya menjadi Rp5 juta dengan cicilan Rp125.000 per minggu. Sanam mengaku tak sanggup menanggung beban cicilan karena setiap harinya mampu meraup untung 70 hingga 100 ribu rupiah dari warung sembako miliknya.

“Tidak buruk. Ketua kelompoknya juga berpendidikan tinggi,” ujarnya.

Program PNM Mekaar berfokus pada pemberdayaan perempuan kurang mampu agar mereka dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap perekonomian lokal. Klien tidak hanya mendapatkan uang tetapi juga membantu mengembangkan bisnisnya.

CEO PNM, Arif Mulyadi, senang dengan kinerja bisnis pelanggan Mekaar di Banyuwangi. Ia mengatakan rencananya akan menerapkan layanan PNM untuk memberikan dukungan sosial, finansial, dan intelektual kepada klien.

“Kami berharap usaha mereka bisa berkelanjutan, padahal bermula dari kegiatan berkelanjutan yang tidak lebih dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar mereka,” ujarnya saat mengunjungi kelompok Makkar di Banyuwangi.

Ibu-ibu ini diyakini akan menjadi wirausahawan yang handal. “Terbukti banyak (klien Makar) yang mampu mengekspor produknya ke luar negeri,” ujarnya.

Arif mengatakan hingga Agustus 2024, jumlah nasabah PNM di Tanah Air mencapai 14,71 juta orang. Jumlah ini meningkat sebesar 0,9 persen setiap tahunnya. Khusus di Jawa Timur, terdapat 2,68 juta pelanggan, termasuk 154 ribu pelanggan di Banyuwangi. “Sejauh ini jumlah nasabah yang kami danai sudah hampir mencapai 200.000 nasabah. Namun nasabah aktifnya ada sekitar 154.000,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *