Vape Bukan Pengganti Rokok, Perasa yang Muncul dari Bahan Kimia dan tak Aman

iaminkuwait.com, BANDUNG — Konsultan senior dan ahli onkologi medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, Dr Wong Siew Wei mengatakan vaping bukanlah alternatif selain merokok. Ia mengatakan, rasa yang dihasilkan vaping berasal dari bahan kimia.

“Vape punya rasa, bukan rasa pewarna makanan tapi bahan kimia, itu tidak aman,” ujarnya belum lama ini.

Ia mengatakan, tumbuhnya tren vaping di kalangan masyarakat dipengaruhi oleh anggapan yang salah bahwa vaping merupakan salah satu alternatif pengganti rokok. Apalagi banyak orang yang menggunakannya karena tren dan gaya hidup.

“Tidak ada indikasi pengganti vaping lebih aman dibandingkan rokok,” ujarnya.

Di tengah tren vaping yang semakin meningkat, kata dia, kebiasaan merokok di Indonesia masih tinggi dan didominasi oleh perokok muda. Dr Wong melihat kemudahan akses terhadap rokok menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia.

Berbeda dengan Singapura, katanya dalam 30 tahun terakhir jumlah perokok sudah berkurang. Karena mahalnya harga rokok, akses menjadi terbatas.

“Di Indonesia rokok murah bisa diakses, anak-anak bisa beli sendiri. Di Singapura, 6 kali lipat (harga) Indonesia, aksesnya sulit,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah Indonesia untuk menaikkan pajak rokok. Oleh karena itu, akses terhadap rokok menjadi semakin terbatas. Selain itu, ia juga menekankan kepada masyarakat untuk tidak merokok. “Jangan merokok,” katanya.

Ia juga menganjurkan agar perokok yang sudah merokok selama 20 tahun menggunakan sebungkus rokok sehari untuk memantau kondisi paru-parunya. Penggunaan CT scan dosis rendah dapat memastikan kondisi paru-paru, sedangkan sinar-X tidak cocok untuk mendeteksi kanker paru-paru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *