Video Anak Kena Virus Angin di Jayapura Ternyata Hoaks, Seperti Apa Faktanya?

Radar Sumut, JAKARTA — Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan video seorang anak kecil yang kulitnya dipenuhi lecet-lecet kecil. Video-video ini seringkali disertai peringatan tentang manusia angin yang menyerang anak-anak di Jayapura. Apakah informasi ini benar?

Pantauan Radar Sumut, virus viral ini mulai menyebar di media sosial pada 9 April 2024. Dalam video tersebut terlihat seorang anak laki-laki sedang tidur nyenyak dengan kulit melepuh kecil-kecil.

“Di Jayapura ada virus yang menyebar melalui udara yang menyerang anak-anak seperti di video saya. Saya mohon kepada seluruh orang tua untuk tidak membiarkan anaknya bermain di luar rumah,” tulis beberapa netizen saat membagikan video viral tersebut. sistem mereka.

Setelah membaca berita ini, banyak orang tua yang mengutarakan kekhawatirannya di kolom komentar. Beberapa netizen juga mengira bocah dalam video viral tersebut terjangkit virus misterius, termasuk virus monyet.

Ternyata terlalu banyak informasi yang tersebar di media sosial. Kepada Radar Sumut, pihak keluarga membenarkan bahwa bocah dalam video viral tersebut hanya menderita cacar air biasa.

“Adikku hanya bercanda. Adikku hanya mengalami penyakit cacar biasa, bukan virus atau berita terkini yang tersebar (di media sosial),” kata kakak laki-laki tersebut dalam video. Terima kasih kepada Republika.co. Itu pada Kamis (18/4/2024).

Grace mengatakan, kondisi kakaknya saat ini sudah membaik. Ia pun berharap akun-akun yang menyebarkan informasi palsu tentang kakaknya segera menghapus postingannya. Menurut Grace, bukti-bukti omong kosong tersebut bukan datang dari keluarganya, melainkan dari pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

“Tolong bantu yang punya video adik kita di lingkaran WA, agar tidak menyebarkan pesan itu lagi. Karena kondisi adik kita sudah lebih baik. orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Grace menjelaskan unggahan tersebut.

Saat video kakaknya viral, Grace justru berusaha memberikan klarifikasi melalui berbagai layanan media sosial. Selain itu, masih banyak akun-akun tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi dengan memanfaatkan adiknya yang terkena penyakit cacar.

“Kami dari keluarga merasa sangat tidak nyaman dengan pemberitaan ini,” kata Grace dalam arsipnya di media sosial.

Cacar dikenali pada anak-anak

Cacar air biasanya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Anak-anak merupakan kelompok rentan tertular cacar air.

Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala seperti demam, kelelahan dan sakit kepala. Gejala berupa sakit perut hingga menghambat nafsu makan juga muncul belakangan.

Maka akan timbul ruam yang sangat ruam pada kulit. Seiring waktu, mereka akan berubah menjadi bintil-bintil kecil yang gatal, yang kemudian akan berubah menjadi lepuh atau lepuh yang berisi kelembapan. Pohon-pohon yang berisi cairan ini lambat laun akan rusak dan mengering.

“Anak-anak yang mendapat vaksinasi cacar biasanya terlindungi dari penyakit cacar. Namun, vaksin tersebut tidak 100 persen efektif, beberapa anak bisa tertular meskipun sudah divaksinasi, namun kabar baiknya adalah jenis infeksi ini umum terjadi,” jelas Klinik Cleveland. seperti dikutip di situs resminya.

Virus penyebab kudis dapat menular melalui dua cara. Yang pertama adalah melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, saat ia bersin atau batuk. Kedua, penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan lepuh atau lecet yang terinfeksi.

Saat ini, kasus cacar air jarang menimbulkan kematian. Kebanyakan pasien cacar air sembuh tanpa komplikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *