iaminkuwait.com, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar video siswi SMA yang di-bully di Bujungedi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang beredar luas, dihapus dari media sosial. Penting untuk menghapus video tersebut agar tidak berdampak pada anak-anak lain.
“Kami berharap video kekerasan yang viral tersebut dihapus,” kata Anggota KPAI Aris Adi Liksono saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/1). “Semua pihak harus berhenti menyebarkan video tersebut karena berpotensi mempengaruhi anak-anak lain untuk meniru hal yang sama pola.” /5/2024).
Hal itu ia sampaikan menanggapi kasus perundungan yang dialami siswa SMA Bojonggede oleh siswa sekolah lain. Selain itu, video ini juga berpotensi menimbulkan stigma yang berkepanjangan bagi lembaga pendidikan dan anak itu sendiri.
“Kami menerima keluhan melalui pesan video yang tersebar luas,” katanya.
Pihaknya menyatakan keprihatinan atas perundungan yang berulang-ulang terjadi di kalangan pelajar. Aris menekankan pentingnya pengawasan dan bimbingan terhadap kelompok siswa di sekolah.
“Saya sangat prihatin jika kekerasan terus terjadi di lingkungan siswa,” ujarnya. “Kelompok atau kalangan siswa di sekolah harus diawasi dan diperkuat secara ketat agar pengaruh negatif tidak semakin meningkat.”
