iaminkuwait.com JAKARTA. Survei yang dilakukan Visa, sebuah perusahaan teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa 54 persen usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang dipimpin oleh perempuan mengalami peningkatan pendapatan setelah menerapkan sistem pembayaran digital.
Tidak hanya usaha kecil dan menengah yang dimiliki perempuan. Visa juga mencatat 48% usaha kecil mengalami peningkatan pendapatan setelah menggunakan pembayaran digital dalam operasional bisnisnya.
Presiden Visa Indonesia Rico Abdurrahman mengatakan dalam sebuah pernyataan di Jakarta: “UKM adalah kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Visa bangga berkontribusi terhadap pertumbuhan mereka. Memberikan solusi pembayaran digital yang aman dan sederhana. » Jumat (03/05/2024).
Delapan puluh tiga persen usaha kecil dan menengah mengakui bahwa mengelola bisnis mereka menjadi lebih mudah berkat digitalisasi pembayaran. Dompet digital terpilih sebagai penyedia utama pembayaran digital bagi UKM, terutama yang dipimpin oleh perempuan (82%), yang disurvei di Indonesia.
Menurut survei tersebut, usaha kecil dan menengah yang menerima pembayaran digital dalam bentuk kartu mengalami peningkatan pendapatan terbesar (74 persen). Pembayaran digital memungkinkan transfer instan dan transaksi tanpa uang tunai untuk meningkatkan proses transaksi.
Pemilik Ballerina Fashion Makloon Premium Rina Isvahouni mengakui bisnis yang dijalankannya semakin berkembang sejak diluncurkannya opsi pembayaran digital bagi pelanggan.
Dengan pembayaran digital, Rina menikmati kemudahan, kecepatan, dan kemampuan melacak catatan pembayaran dengan mudah. Metode ini juga menawarkan opsi pembayaran non-tunai kepada pelanggannya.
“Saya berharap bisa mengembangkan bisnis saya ke luar negeri. Oleh karena itu, membuka pembayaran lintas negara sangat membantu saya memperluas basis pelanggan saya di luar Indonesia,” kata Rina.
Usaha kecil dan menengah mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Visa berkomitmen untuk terus mendukung inklusi Pemerintah Indonesia dalam tujuan inklusi keuangan dan digital.
Menurut Riko, dukungan tersebut mencakup pemberdayaan usaha kecil dan menengah yang merupakan penopang perekonomian dengan menerapkan solusi pembiayaan dan pembayaran yang inovatif sehingga dapat meletakkan landasan bagi pertumbuhan usahanya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap usaha kecil dan menengah, Visa meluncurkan program percepatan pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia pada tahun 2023. UKM dan mitra program didukung melalui harga yang kompetitif, proses adopsi yang lebih cepat, dan dukungan masuk ke pasar yang komprehensif.
Menurut Visa, Inisiatif Akselerator UKM juga akan fokus pada kemitraan yang lebih luas dengan peserta ekosistem untuk melayani vendor kecil dan mempercepat penerapan solusi UKM.
Visa juga menjalankan program literasi keuangan tahunan yang disebut “Ibu Berbagi Kebijaksanaan” sejak tahun 2017, yang sejauh ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 1.400 perempuan melalui lokakarya dan proyek pendampingan.
Program Ibu Berbagi Hikmah juga telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 1.000 usaha kecil dan menengah di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Jawa Barat pada tahun 2021-2023 melalui kemitraan dengan Maxi Consulting serta dukungan pemerintah dan regulator. .
Sementara itu, Visa Foundation meluncurkan hibah lima tahun senilai $100 juta untuk mempercepat akses bagi UKM yang dipimpin perempuan yang kurang terwakili di kawasan Asia-Pasifik, atau APEC, termasuk Indonesia. Dari hampir 67 juta UKM di seluruh dunia yang dilindungi oleh Visa, sekitar 29,6 juta berasal dari negara-negara APEC, dan 10,9 juta di antaranya adalah UKM yang dipimpin oleh perempuan.