iaminkuwait.com, PALEMBANG – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan Indonesia tidak perlu mengimpor beras pada tahun 2025 karena surplus beras sebesar 5 juta ton akibat perbaikan lahan di banyak daerah akan segera berakhir.
Sudaryono, usai rapat koordinasi perluasan lahan garapan (PAT) dan bimbingan penyuluh pertanian di Palembang, Kamis, mengatakan luas lahan pertanian secara nasional sudah mencapai 11 juta hektare. Dari luas tersebut, produksi beras mencapai 31 juta ton.
Jadi kalau Program Perbaikan Lahan (OPLA) selesai di banyak sektor, ada tambahan lahan produksi 1,7 juta hektar, maka total luas produksi 12,7 juta hektar, jadi diharapkan ada tambahan 5 juta ton padi. . Dan total hasil beras 36 juta ton.
“Dengan menambah areal OPL pada tahun 2025 maka kita akan surplus sebesar 5 juta ton, otomatis produksi akan meningkat sehingga kita berani menutup mesin untuk impor,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, Sumsel merupakan salah satu wilayah terluas di wilayah tersebut, yakni mencapai 72.993 hektare. Dengan demikian, hasil panen padi mencapai 218 ribu ton dengan asumsi produksi tiga ton per hektar.
Oleh karena itu, pekerjaan konstruksi Opla yang dilakukan Kodam II/Sriwijaya seperti irigasi dan pemompaan akan selesai pada pertengahan September 2024 karena Oktober akan memasuki musim hujan.
“Menurut informasi BMKG, pada bulan Oktober 2024 akan tiba musim hujan sehingga pembangunan Opla di Sumsel harus selesai pada pertengahan September 2024,” jelasnya.