iaminkuwait.com, JAKARTA — Xavi Hernandez mengkritik wasit Itsvan Kovacs yang memimpin pertandingan antara Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (17/04/2024 ) ) dini hari WIB. Pelatih Barcelona menilai Kovacs adalah bencana bagi upaya tim.
Kovacs mengusir bek Ronald Araujo karena melakukan pelanggaran di dekat kotak penalti. Ia pun mengusir Xavi dari area teknis.
Barcelona memasuki leg kedua di Stadion Olimpiade Lluis Company dengan keunggulan 3-2 berkat kemenangan mereka di Parc des Princes pekan lalu. Nomor yang menjadi mimpi buruk PSG di leg pertama, Raphinha kembali mencetak gol dalam waktu seperempat jam untuk membawa timnya semakin dekat ke babak semifinal.
Namun sebelum setengah jam permainan, Ronald Araujo dikeluarkan dari lapangan karena melakukan tekel terhadap Bradley Barcola. Kovacs menilai Barcola punya peluang mencetak gol sebagai orang terakhir yang berhadapan dengan kiper karena pelanggarannya pantas mendapat kartu merah. Sesuatu yang tidak disetujui Xavi.
“Itu bukan kartu merah, bagi saya itu bukan kartu merah. Tidak baik bagi sepak bola bermain dengan 10 pemain. Dengan 10 pemain, itu sangat rumit. Pekerjaan sepanjang musim ditentukan oleh keputusan wasit,” Kata Xavi untuk TV Spanyol.
“Saya ingin bermain 11 lawan 11. Itu adalah kartu merah yang tidak perlu. Saya katakan kepada wasit bahwa itu adalah bencana.”
Xavi mengungkapkan bahwa dia juga mengatakan kepada Kovacs bahwa dia “tidak memahami permainan tersebut” dan “sangat buruk”. Xavi juga seharusnya mendapat kartu merah.
“Anda sudah tahu saya tidak suka berbicara tentang wasit, tapi babak sistem gugur sudah ditandai dan saya harus mengatakannya. Kami tidak bisa diam saja,” tegasnya.
Meski kecewa, Xavi menegaskan Barcelona akan mencobanya lagi tahun depan. Ia yakin Blaugrana menjalani musim yang luar biasa, meski akhirnya tersingkir.