iaminkuwait.com, JAKARTA — Upaya Satria Muda Pertamina untuk secepatnya mengangkat Piala Menpora di final IBL All Indonesia 2024 tidak membuahkan hasil. Satria Muda harus menerima supremasi Pelita Jaya Bakrie dengan skor 55-72 pada Sabtu malam (5/10/2024) di Hall Bola Basket Senayan, Jakarta.
Kemenangan itu imbang 1-1 sehingga laga penentuan harus dimainkan di tempat yang sama pada Minggu malam (6/10/2024). Sebab, finalis kompetisi persiapan musim ini menggunakan tiga model terbaik.
Kondisi kemenangan di laga kedua serupa dengan final IBL 2024. Saat itu, Satria Muda berhasil meraih kemenangan di game pertama dan kemudian kalah di game kedua melawan Pelita Jaya. Tim besutan Youbel Sondakh harus bertahan karena Pelita Jaya menjadi pemenang di game ketiga.
Pelatih kepala Satria Muda, Youbel Sondakh agak khawatir dengan situasi tersebut. “Agak Javu, tapi kami memang tidak ingin hal serupa terjadi di final IBL 2024. Saya akan angkat pikiran para pemain di laga ketiga. Kami ingin bangkit setelah kalah hari ini,” ujarnya. Selamat untuk permainannya.
Youbel mencatat bahwa para pemainnya memulai dengan baik. Namun prajuritnya mendapat masalah karena tidak mampu menembus pertahanan Pelita Jaya.
“Pelanggarannya berantakan. Selain itu, hampir semua pemain tidak bagus. Tembakan tiga angka kami sepanjang kuarter ketiga adalah 0/20,” kata Youbel.
Kiper Widyanta Putra Teja mengaku kesulitan menembus pertahanan lawan. Hal itu mulai terjadi pada babak kedua. “Kami terjebak di babak kedua, kami tidak bisa menembus zona, banyak turnover yang tidak perlu, termasuk saya membalikkannya empat kali. Tapi masih ada satu pertandingan tersisa, jadi lakukan atau mati di game ketiga.” Widi menegaskan.
Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar menjelaskan, kemenangan timnya dimungkinkan berkat evaluasi setelah kalah di game 1. Melawan Satria Muda, pertahanan penting. Dikatakannya, Pelita Jaya berusaha memastikan Satria Muda tidak mendapatkan 23 rebound ofensif seperti pada game pertama. Di game kedua, angkanya turun menjadi 10.
Hal yang sama berlaku untuk istirahat cepat. Pelita Jaya pandai memperlambat transisi apik Satria Muda dari bertahan ke menyerang.
“Pada pertandingan ini kami banyak bermain sebagai tim. Kami juga melakukan latihan yang berbeda dari pertandingan pertama. Sulit bagi lawan untuk mencetak gol,” tambah center Pelita Jaya Vincent Rivaldi Kosasi.
Pada laga tersebut Pelita Jaya melakukan gerakan menyerang sejak awal pertandingan. Reza Guntara dkk harus tertinggal di babak pertama dengan gol 15-17.
Pada babak kedua, juara IBL 2024 itu tercatat bangkit dari keterpurukan dan bermain tenang. Usai serangan, pemain Pelita Jaya mencetak gol mudah untuk unggul 11, 34-23.
Selepas turun minum, permainan Pelita Jaya tetap sengit dengan mencetak 24 poin dalam kemenangan 58-35 atas Satria Muda. Pada babak penentuan, Pelita Jaya berhasil memenangkan pertandingan dan mampu terus memimpin dengan selisih 17, 72-55.
Pelita Jaya tampil baik dalam bertahan pada pertandingan tersebut, sehingga Satria Muda hanya mampu menembakkan tiga poin dengan persentase 12 persen (24/3).
Tercatat Vincent Rivaldi Kosasih sukses pada laga tersebut dengan mencetak 15 poin. Mantan pemain Stapac Jakarta itu mencetak 50 persen (6/12). Pemain Pelita Jaya lainnya yang tampil bagus adalah Muhamad Arighi dengan tambahan 14 poin.
Dari kubu Satria Muda, Antoni Erga menjadi pemenang dengan perolehan 14 poin juga bagus untuk Satria Muda dengan menambah 10 poin.