Zhang Zhi Jie Meninggal karena Henti Jantung, Bagaimana Pertolongan Pertama yang Tepat?

iaminkuwait.com, JAKARTA — Pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie dikabarkan meninggal dunia setelah terkena serangan jantung mendadak. Atlet tersebut pingsan hingga akhirnya meninggal dunia pada kompetisi BNI Badminton Junior Champions (BAJC) 2024 di Gor Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu (30/4/2024).

Menanggapi hal tersebut, ahli jantung RS Siloam, dr Vito Anggarino Damay menjelaskan, serangan jantung merupakan kondisi medis serius di mana jantung berhenti berdetak dengan cepat dan tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Gejala yang harus diwaspadai antara lain tiba-tiba kehilangan kesadaran, tidak ada denyut nadi, dan berhentinya pernapasan.

Meski biasanya terjadi pada orang dewasa, namun serangan jantung bisa dialami oleh generasi muda dan atlet, seperti yang banyak terlihat di media, kata dr Vito saat dihubungi iaminkuwait.com, Selasa (2)/7. /2024).

Menurut dr Vito, serangan jantung patut dicurigai jika pelari terjatuh atau kehilangan kesadaran tanpa efek fisik. Dokter Vito juga menegaskan, pertolongan pertama pada penderita penyakit jantung sangatlah penting.

Langkah pertama adalah memastikan orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, lalu segera hubungi layanan darurat. Kemudian, lakukan CPR atau resusitasi jantung paru (CPR) dengan menggunakan tekanan dada (chest compression) dengan ritme dan kekuatan, dan jika tersedia, gunakan Automated External Defibrillator (AED) untuk membantu memulihkan irama jantung. Waktu sangatlah penting, dan tindakan cepat dapat menyelamatkan nyawa.

Namun, jika ada atlet bulutangkis yang pingsan saat ajang internasional, yang perlu disoroti adalah apakah ada yang langsung melakukan CPR setelah kejadian. Pemain, wasit, atau siapa pun yang bekerja di panitia penyelenggara harus bisa melakukan CPR, bukan obat-obatan. staf,” jelas dr Vito.

Ia menjelaskan, penyebab serangan jantung bisa bermacam-macam, antara lain penyakit jantung, aritmia, kardiomiopati, hingga gangguan kelistrikan pada jantung. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sangat penting untuk menghindari kondisi tersebut. Namun bagi para atlet yang menggunakannya setiap hari, seringkali kondisi ini tidak sesuai dengan gaya hidup sehat dan dapat diketahui jika dilakukan pemeriksaan jantung yang baik terlebih dahulu.

“Tes EKG dan mungkin bila perlu tes jantung akan direkomendasikan. Selain itu, pengujian treadmill dan pemantauan Holter atau elektrofisiologi dan MRI dapat memberikan kejelasan apakah perlu memasang alat seperti alat pacu jantung pada orang muda yang berisiko mengalami serangan jantung mendadak, kata Dr. Vito.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *