Incar Swasembada Pangan dan Energi, Ini Arahan Prabowo

iaminkuwait.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendorong partisipasi negara yang lebih besar melalui kerja sama di seluruh proyek dan kegiatan lintas kementerian/lembaga (K/L). Ada banyak gagasan penting pemerintahan Prabowo.

Saat memimpin sidang Kabinet pertama, Presiden juga menyinggung tujuan kemandirian pangan dan energi. Menurutnya, hal itu tidak bisa dihindari. Alasannya bisa bersifat internal dan eksternal.

“Perang besar bisa terjadi di dunia kapan saja. Jadi kita perlu memastikan kemampuan kita. Dalam pidato saya di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di hari pelantikan saya, saya mengatakan penting untuk memberi makan diri kita sendiri. Beri makan rakyat kita dan jaga diri kita dengan kekuatan penuh,” kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Bahkan, dia tidak ingin Indonesia bergantung pada kondisi eksternal. Pasalnya, masih terjadi konflik di beberapa belahan dunia. Sangat berbahaya jika negara terus bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energinya.

Pada saat yang sama, Presiden yakin dia punya cukup uang. Ia menegaskan, Indonesia mempunyai banyak sumber daya alam. Itu harus dipupuk.

“Kita bersyukur kita mempunyai sumber daya alam yang banyak, sehingga kita tidak perlu ragu untuk memanfaatkannya dengan baik,” kata Prabowo.

Tersentuh lagi. Menurut Presiden, turun adalah kunci keberhasilan masyarakat. Dia tidak ingin berhenti bicara.

Prabowo meminta beberapa lembaga terkait segera mengambil tindakan. Ada Kementerian Investasi dan Kementerian Hilir/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Papenas.

“Dengan bantuan Menteri Kesatuan Perekonomian dan Ketua Dewan Perekonomian Nasional, serta para menteri lainnya, saya mohon agar segera memberikan daftar proyek-proyek penting yang menjadi agenda kita,” kata Presiden.

Prabowo mengatakan 26 produk dasar dan penting harus segera tersedia. Dia memerintahkan departemen terkait untuk segera mengendalikannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *