iaminkuwait.com, JAKARTA – Pakar pertanian bernama Bustanul Arifin dari Universitas Lampung mengatakan, penyuluhan dan pendampingan pupuk kepada petani dapat meningkatkan produksi pertanian.
“Penggunaan pupuk yang tidak tepat tidak membantu meningkatkan produksi pertanian. Untuk itu petani harus mendapat penyuluhan dan dukungan terkait pemupukan agar pemupukan yang digunakan dapat efisien dan terhindar dari kemungkinan penggunaan pupuk yang berlebihan, kata Bustanul di Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Ia juga mengatakan pada kuartal I-2024, harga pupuk global akan turun dan angka produksi yang baik akan tercapai karena harga gas alam yang lebih rendah. Perkembangan positif ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan terus menurunnya harga pupuk pada tahun 2024 dan 2025 akibat larangan ekspor pupuk Tiongkok.
Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung ini juga mengingatkan, dinamika positif tersebut harus didukung oleh penggunaan pupuk yang benar oleh petani.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kerjasama dan Kejaksaan Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sidi Asmono mengatakan, keberlanjutan industri pertanian turut menentukan kesembuhan petani.
“Hingga 70 persen petani Indonesia adalah petani senior. Kampanye pemulihan pertanian yang dilakukan pemerintah telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan harus terus dilanjutkan agar semakin banyak generasi muda yang mau terjun ke sektor pertanian,” kata Siidii.
Selain itu, ia memperkirakan kejadian cuaca ekstrem seperti El Nino dan La Nina akan menyebabkan kenaikan harga pangan sehingga meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Sektor pangan merupakan tumpuan ketahanan masyarakat, sehingga pemerintahan baru harus memastikan negara terus mampu menjamin ketahanan pangan nasional. Peningkatan produksi pertanian merupakan kunci untuk memastikan pangan tersedia dalam jumlah cukup dan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.