iaminkuwait.com, JAKARTA – Penyanyi dan penulis lagu pop Jawa Denny Caknan membuat food vlogger Trio Rakus tertawa dengan leluconnya tentang kuli Jawa. Mereka baru-baru ini go public setelah bercanda tentang kuli Jawa saat mengulas makanan.
Dalam video klip di TikTok, Trio Rakus yang beranggotakan tiga orang tampak asyik berdiskusi soal kuliner yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Kenapa kebanyakan bakso, bukan hanya bakso? Kulinernya kebanyakan dari Jawa, Jawa dalam artian Jawa Tengah dan Jawa Timur, kata Rakus anggota Trio.
Anggota yang lain menjawab, “Kuliner itu ada namanya, artinya ‘kuli’,” ujar anggota Trio Rakus lainnya.
Menanggapi hal tersebut, penyanyi Denny Caknan yang merupakan anak seorang kuli mengatakan bahwa kuli adalah pekerjaan yang terhormat dan terhormat. Oleh karena itu, menurut Denny, tidak etis jika menjadikan kuli Jawa sebagai bahan lelucon.
“Sebagai anak kuli, saya merasa bangga. Halal kerja juga halal abang pekerja, masih bisa hidup, bisa menyekolahkan anak, bisa makan. Alhamdulillah,” kata Denny Caknan dalam unggahan TikTok, Kamis (22/08/2024).
Setelah mendapat banyak kritik, Trio Rakus mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf. Mereka mengaku hanya bercanda dan tidak bermaksud menyinggung suku Jawa dan karya para kulillo tersebut.
“Assalamuikum Kami hadir untuk mengklarifikasi beredarnya video ini. Kami tidak bermaksud menyakiti suku atau profesi apapun. Kami hanya bercanda, tanpa disadari lelucon kami sangat menyakiti hati beberapa pihak. Kami akui ini adalah kesalahan. , ” kata Trio Rakus dalam video penjelasan di Tiktok.
Video yang pertama kali mereka unggah dua minggu lalu juga telah dihapus. Mereka pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan, khususnya masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dua minggu yang lalu, kami memposting video tersebut dan di hari yang sama kami juga menghapus video tersebut. Maka kami ingin meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan, khususnya warga Jawa Tengah dan Jawa Timur atas kelalaian kami dalam pembuatan video ini. .Kami menerima kesalahan kami, dan itu akan dilakukan di masa depan.