iaminkuwait.com JAKARTA – Studi yang dilakukan Let’s Invest Girls (LIG) menemukan 91 persen remaja putri berusia 15-18 tahun tidak menghadiri acara literasi keuangan.
Penelitian dilakukan terhadap 150 siswi dari 26 SMA/SMK di empat kota: Bogor, Jakarta, Medan dan Sidoarjo.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Direktur LIG Elvera N. Makki mengatakan survei enam bulan yang dilakukan pada November 2023 hingga April 2024 juga mengungkapkan bahwa 23 persen di antaranya tahu cara mengelola uang.
Saat ini, sekitar 80 persen siswi mendapat penghasilan bulanan dari orang tuanya sebesar Rp100.000 hingga Rp800.000.
Akibatnya, banyak dari mereka yang kesulitan menabung, tidak memahami pentingnya berinvestasi, dan tidak memahami sepenuhnya perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, termasuk pentingnya menetapkan tujuan keuangan, ”ujarnya.
Temuan tersebut serupa dengan hasil Survei Nasional Pengetahuan dan Pendirian Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan Nasional (SNLIK) tahun 2022 yang menunjukkan Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, sedangkan tingkat pendapatan mencapai 85,1 %.
Dengan prinsip tersebut, LIG melakukan kegiatan edukasi keuangan yang diharapkan dapat menjangkau 500 anak perempuan di berbagai wilayah Indonesia pada tahun ini.
LIG membahas konsep dasar uang, mengkaji bagaimana investasi dapat melindungi dana dari inflasi, membagi kebutuhan dan keinginan, membantu mencapai lebih dari sekedar tujuan keuangan, dan bagaimana perempuan dapat mengelola keuangannya untuk masa depan.
Elvera meyakini jika program literasi keuangan bisa menjangkau perempuan muda di Indonesia, maka dampaknya akan sangat besar karena perempuan tidak hanya berperan penting dalam pengambilan keputusan mengenai uang, tetapi juga untuk keluarga dan generasi penerus.