Berkunjung ke Republika, LLDIKTI V Bahas Strategi Leapfrogging Peningkatan Mutu PTS DIY

iaminkuwait.com, YOGYAKARTA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V mengunjungi Kantor Republika Perwakilan DIY-Jateng, Rabu (25/9/2025). Kunjungan tersebut membahas kondisi terkini pendidikan tinggi di DIY. 

Salah satunya adalah Leap Initiative yang dicanangkan LLDIKTI untuk meningkatkan kualitas dan pentingnya infrastruktur gabungan (PTS) berbasis perguruan tinggi swasta dan DIY. Melalui inisiatif ini, sekolah swasta bekerja sama dengan berbagi sumber daya. 

“Itu yang kita rencanakan sekarang, kemarin tanggal 10 Agustus kita mulai (jump plan). Kemudian kita tandatangani MoU 100 PTS yang kita lakukan pada bulan Agustus 30.” Jumat ini (27 September) masih akan kami tandatangani. KemenA dan IA ikuti kesepakatannya,” kata Direktur Regional V LLDIKTI, Setyabudi Indartono. 

Setyabudi mengatakan, saat ini sekolah swasta di DIY berjumlah 99 orang. Dari jumlah tersebut, hanya sedikit sekolah yang bagus dan sekolah ini mempunyai pengakuan yang tinggi. “Hanya delapan (PTS) yang dianggap memenuhi syarat atau lebih tinggi,” ujarnya. 

Dari 100 PTS, derajat tertinggi (prodi) masih berkisar 25 persen. Setyabudi mengatakan, terdapat sekitar 750 mata kuliah dari 100 PTS, namun yang terselesaikan baru 131 mata kuliah. Dia menjelaskan: “Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah. 

Melihat situasi di DIY yang disebut Kota Pendidikan, kelompok ini berupaya meningkatkan kualitas sekolah swasta. Leapfrogging merupakan salah satu inisiatif yang dimulai dengan harapan pengembangan dapat mengarah pada terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi.   

Kita punya sumber daya khusus, sumber daya manusia, infrastruktur, kita berharap (cara siap lompat katak) bisa meningkatkan Tri Dharma. Setyabudi mengatakan, “Itulah awal. .”

Melalui inisiatif ini diharapkan perguruan tinggi swasta dan DIY dapat saling berbagi sumber daya. Khusus untuk sekolah swasta yang berpendapatan rendah, dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi yang berpendapatan rendah dan bagus. 

“Sekolah berpendapatan rendah tidak punya laboratorium tempat anak bekerja, bisa pinjam ke tempat lain, supaya anak bisa bekerja di sana, pendidikannya bisa ditingkatkan Sunting: Kalau tidak punya SDM yang baik, maka SDM salah satunya sekolah bisa bersinergi dengan SDM sekolah lain bersatu, bersatu,” ujarnya.  

Direktur Kantor Perwakilan DIY-Jateng Fernan Rahadi mengatakan, pihaknya mendukung rencana peningkatan pendidikan tinggi khususnya perguruan tinggi di DIY. 

“Kami sangat mendukung, apalagi jika DIY masih bisa belajar di luar wisata. Fernan mengatakan, “Kami menyambut baik acara ini. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *