Bos Bank Indonesia Minta Perbankan tidak Naikkan Suku Bunga Kredit

iaminkuwait.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Varjio meminta perbankan tidak menaikkan suku bunga kredit atau pinjaman. Padahal, Rapat Dewan Pengurus (GRC) pada April 2024 memutuskan menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% dan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%. 25 BPS menjadi 7,00 persen. 

“Sudah dilakukan pada perbankan, tidak perlu menaikkan suku bunga,” kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Rabu (8/5/2024). 

Ia menjelaskan, meski ada kenaikan BI rate, pihaknya menambah dan memperluas kebijakan Stimulasi Likuiditas Makroprudensial (KLM). Perry menjelaskan sektor pendukung hilirisasi dengan memperluas cakupan sektor-sektor prioritas KLM antara lain konstruksi dan real estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, ritel, pembangkit listrik tenaga air, gas (LGA) dan jasa sosial, serta penyesuaian besaran insentif. Semua sektor efektif 1 Juni 2024. 

Perry menyebutkan akan ada tambahan likuiditas sebesar Rp81 triliun sehingga total stimulusnya mencapai Rp246 triliun. Tambahan likuiditas dari KLM diperkirakan mencapai Rp 115 triliun dan mencapai Rp 280 triliun pada akhir tahun 2024.

“Ini tentang menyediakan likuiditas bagi bank untuk menyalurkan pinjaman,” kata Perry. 

Oleh karena itu, Perry meyakini pertumbuhan kredit global hingga 11% bisa dicapai. Hal ini dilakukan dengan tambahan likuiditas dan bank dapat menggunakan SBN untuk BI dan market repo. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *