iaminkuwait.com, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Rabu (21/08/22), mendekati agenda pemilihan kepala daerah (Pirkada) 2024 yang akan digelar serentak pada November 2024. ENGAGE adalah singkatan dari “Melibatkan Generasi Baru untuk Pemerintahan dan Pemilu yang Aksesibel.” Tema pelatihan ini adalah “Pendidikan bagi generasi muda penyandang disabilitas dalam rangka menghadapi Pilkada 2024.”
Pelatihan berlangsung di aula pertemuan Moeljadi Jojo Martono Florida. 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ merupakan kerjasama antara UMJ dengan PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia), IFES (International Foundation for Electoral Systems), dan Pemerintah Australia.
Rektor UMJ Profesor Dr. Mamun Murod Al Barbashi sangat mendukung gerakan ini, yang terjadi di tengah kebuntuan politik dan demokrasi Indonesia. Mamun menilai putusan Mahkamah Konstitusi tentang pilkada penting untuk disimak, khususnya bagi kawan-kawan penyandang disabilitas.
“Harapan saya penyandang disabilitas bisa ikut serta dalam proses pemilukada.” “Setidaknya kemarin ada salah satu teman kami yang penyandang disabilitas menjadi calon anggota parlemen,” kata Mamun.
Menurutnya, kebijakan politik inklusif hanya bisa muncul dari pemikiran yang inklusif. Sebaliknya, jika gagasan bersifat eksklusif, maka produk kebijakan politik juga akan eksklusif.
Wakil Sekretaris PPDI Natalina juga berpendapat demikian. Ia menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk mengedukasi penyandang disabilitas secara politik dan mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi strategis.
Menurutnya, pelatihan ini penting bagi pemuda penyandang disabilitas Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan kepemimpinannya guna mendorong partisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilukada.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan generasi muda penyandang disabilitas yang akan berkontribusi dalam advokasi integrasi penyandang disabilitas dalam pemerintahan dan pemilu Indonesia,” ujarnya.
Sama halnya dengan tujuan Engaged Training, pelatihan ini bertujuan untuk mendukung penyandang disabilitas agar dapat berperan aktif, mengambil manfaat dari momen pemilukada dan mewarnai haluan negara Indonesia. Ini merupakan inisiatif untuk mendidik dan memberdayakan masyarakat .
Isach W. Z. Karmiadji, Acting Country Director IFES, mengatakan, “IFES sangat berharap kerja sama kami dengan UMJ dapat memperluas manfaat program ini ke kampus lain.
Isaac menjelaskan, kegiatan serupa akan dilaksanakan di UMJ pada tahun 2022, menjadikannya pelatihan ENGAGE pertama di Indonesia dan pelatihan virtual pertama di dunia. Untuk pelatihan ini, IFES berkolaborasi dalam bentuk kurikulum ENGAGE yang dikembangkan secara internasional.
“Kami bekerja sama dengan PPDI dan UMJ untuk mempersiapkan kurikulum dalam konteks lokal, dalam hal ini Indonesia.”
Pelatihan ini mendapat sambutan baik dari para peserta yang antusias dan interaktif selama pelatihan berlangsung. Tori Aprianto, salah satu peserta dari Universitas Pamran Saputra mengatakan, “Saya sangat senang dan bersyukur. Ini pengalaman pertama saya mengikuti kegiatan komunitas disabilitas.”
Ibu Putra mengakui bahwa pelatihan dan pendidikannya di bidang kepemimpinan dan politik telah memberinya pengalaman yang berharga. Ia berharap melihat lebih banyak penyandang disabilitas tampil sebagai pemimpin di masyarakat.
Pelatihan ENGAGE diikuti oleh 20 orang pemuda penyandang disabilitas yang berada di wilayah Jabodetabek dan 6 orang mahasiswa relawan FISIP UMJ.
Peserta mengikuti pelatihan selama dua hari hingga Kamis (22 Agustus 2024). Materi pelatihan yang diberikan meliputi kepemimpinan, pemilu, advokasi, public speaking, dan lainnya.
Mereka difasilitasi oleh dosen pembimbing dan fasilitator FISIP UMJ yaitu Drs. Luci Andryani, M.A., Ph.D. Usuni, MSc Dekan FISIP Profesor UMJ turut serta dalam pelatihan ini. Dr. Evi Satispi, Dekan Pembantu Magister II FISIP UMJ Djoni Gunanto, S.IP., M.Si
