Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri di Hannover Messe 2024

Radar Sumut, JAKARTA – Keikutsertaan Indonesia pada Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada pameran industri terkemuka dan paling berpengaruh di dunia edisi tahun ini, target partisipasi dipenuhi dengan menjalin tiga belas kerja sama industri baru senilai lebih dari Rp 5 triliun.

“Penandatanganan 13 perjanjian kerja sama industri baru ini merupakan langkah penting menuju pembangunan industri berkelanjutan,” kata Plt. Eko S.A Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan, Regionalisasi, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, dalam keterangannya di Hanover, Jerman, Kamis (25/4/2024) waktu setempat.

Menekankan pentingnya kesepakatan tersebut bagi visi pengembangan industri masa depan, Plt. CEO KPAII menyampaikan, kesepakatan dengan Hannover Messe dan program kegiatan bersama sejalan dengan rencana Buatan Indonesia 4.0 dapat mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) industri.

Tiga belas perjanjian kerja sama telah ditandatangani pada hari ketiga Hannover Messe 2024, termasuk TechnoGIS dan FRAUNHOFER IPK untuk penelitian dan pengembangan bersama dalam pemantauan kebakaran hutan. Kemudian bersama AI Drone, TechnoGIS dan Preneu Co., Ltd mendistribusikan dan mengembangkan pemetaan drone di Indonesia dan Asia. Ada juga perjanjian kerja sama antara Teknologi Navigasi Geosun Wuhan dan Geomars untuk menerapkan LiDAR untuk pemetaan 3D.

Dua perjanjian lainnya adalah kerjasama antara Solusi247 dan MetalogicaGMbh pada proyek manufaktur dan outsourcing produk sistem tertanam, serta kerjasama antara Techbros dan Seeed Technology Co., Ltd. Merupakan perjanjian kemitraan strategis antara Selain itu, Otoritas Ibu Kota Nusantara menandatangani dua letter of Intent (LoI) dengan ATMI IGI dan Solinatra BV sebagai langkah awal untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.

Sebelumnya, dalam pembukaan Paviliun Indonesia, Senin (22 April) yang dihadiri langsung Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, telah dilakukan penandatanganan lima perjanjian kawasan industri di Kepri, termasuk kerja sama di bidang daur ulang sampah. Kerja sama ditandatangani antara Ecadin dan TUV Nord, PT Stechoq Robotics dengan Beckhoff dalam pengembangan sistem pengajaran dan ventilator medis, PT Stechoq Robotics Indonesia dan Noyatech dalam pengembangan produk pengajaran dan pemantauan produksi, serta terakhir ATMI IGI Center dan Solinatra BV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *