iaminkuwait.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) mengajak generasi muda cerdas berinternet dan berkarya positif di dunia maya. Melalui kedua unsur tersebut diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai ancaman kejahatan digital dapat meningkat.
“Penggunaan Internet, khususnya media sosial, sangat tinggi di Indonesia, apalagi generasi muda dapat menggunakan Internet dengan baik,” kata Direktur Promosi Informasi Kementerian Komunikasi Slemet Santoso, Jumat dan Informasi, Jakarta (26 ). ). /4/2024).
Untuk itu pihaknya mencanangkan kampanye “Semakin Efisien Digital 2024, Semakin Bahagia”. Partai menargetkan empat pilar melalui kampanye ini, yakni kapabilitas digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
“Sehingga generasi muda dapat memanfaatkan internet atau media sosial untuk memberikan dampak yang semakin positif bagi diri mereka sendiri dan lingkungan,” kata Slemett.
Tak hanya bertujuan mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan internet secara positif, namun pada tahun ini kampanye tersebut mengusung slogan Makin Hepii. Melalui topik ini, kami berharap dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai ancaman kejahatan digital.
Dia mengatakan banyak orang terpikat oleh keuntungan instan dan kemudian terjerumus ke dalam perjudian online, investasi palsu, atau penipuan lainnya. Namun jika digunakan dengan benar, Internet bisa menjadi sumber penghasilan yang tidak melanggar hukum.
Nantinya jika diperlukan, kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak seperti OJK untuk membantu mengedukasi masyarakat agar mencegah berbagai jenis kejahatan dan penipuan di dunia maya, kata Slemet.
Berdasarkan statistik tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di dunia. Pada periode yang sama, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan lebih dari 215 juta orang, setara dengan 78 persen penduduk Indonesia, memiliki akses Internet.
Penetrasi internet yang tinggi di Indonesia menyebabkan peningkatan aktivitas media sosial dan pesatnya arus informasi. Tanpa pemahaman yang baik, hal ini dapat menimbulkan berbagai risiko seperti penyebaran informasi palsu (scam), pencurian data pribadi melalui phishing, pelanggaran UU ITE, gangguan kesehatan mental dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, pendidikan literasi digital harus diupayakan oleh pemerintah dengan dukungan berbagai pihak, jelasnya.
Mengutip laporan Literasi Digital di Indonesia 2023, tingkat literasi digital di Indonesia mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2023, Indonesia berada pada level yang relatif tinggi yaitu 3,65 pada skala 1 hingga 5 poin. Hal ini membuktikan upaya mengedukasi masyarakat agar dapat memanfaatkan Internet dengan baik telah membuahkan hasil.
“Namun dengan pesatnya adopsi Internet di negeri ini, upaya pendidikan literasi digital harus terus dilakukan agar masyarakat semakin berdaya dan mampu menggunakan Internet secara positif,” jelasnya.