Bank Indonesia Jangkau Daerah 3T untuk Edarkan Uang Baru

Radar Sumut, KEPULAUAN MENTAWAI – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumber) menggandeng TNI Angkatan Laut untuk menjangkau Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan salah satu daerah tertinggal, perbatasan dan terluar (3T). Denominasi baru untuk massa.

“Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk mengedukasi masyarakat dalam melakukan kampanye kedaulatan rupiah di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Asisten Manajer Seksi Pengolahan Uang BI Perwakilan Sumbar Sudarsolai di Kepulauan Mentawai. Daerah. , Selasa (23/4/2024).

Sudarso mengatakan hal itu dalam rangka kampanye kedaulatan rupiah SMA Negeri 2 Sipora, Bupati Kepulauan Mentawai, serta sosialisasi rupiah kepada siswa.

Kampanye kedaulatan rupee yang dilakukan Sudarso bukan sekadar menukar uang lama atau usang dengan nilai baru. Namun, ada juga kampanye untuk menginformasikan masyarakat tentang nilai rupee.

BI mengetahui, sebagai destinasi wisata internasional, Kabupaten Kepulauan Mentawai banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. Oleh karena itu, baik warga negara Indonesia (WNI) maupun wisatawan asing wajib menggunakan rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sudarshan meyakini program kampanye kedaulatan rupee dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap rupee sebagai alat pembayaran yang sah di Tanah Air. BI menegaskan Kepulauan Mentawai merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Kabupaten Indonesia, namun hal tersebut bukan menjadi alasan mengapa rupiah tidak beredar di wilayah tersebut.

Hal ini juga sebagai upaya menjaga kedaulatan NKRI agar tidak terulang kembali hilangnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia akibat minimnya peredaran uang rupiah di kedua pulau tersebut.

Sementara itu, Asisten II Bupati Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar menyambut baik Program Ekspedisi Rupiah Negara yang digagas Perwakilan BI Sumbar bersama TNI Angkatan Laut.

Menurut Lahmuddin, program kampanye Rupiah Berdaulat perlu digencarkan secara berkala di daerah 3T, khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pasalnya, transaksi tunai dan transaksi finansial juga tinggi di Bumi Sikerei (julukan Mentawai).

“Kami berharap kampanye ke depan lebih besar lagi. Karena masih banyak lagi sekolah yang bisa dikunjungi dan diberikan edukasi tentang rupee,” kata Lahmuddin Siregar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *